Headline

Percepat Belanja Pemerintah untuk Pulihkan Ekonomi Nasional

0

Kerjha — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah akan mengoptimalkan komponen belanja modal dan belanja barang pada semua kementerian/lembaga (K/L).

Melalui optimalisasi ini, selain untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), juga untuk mencegah resesi dan kontraksi ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini, sehingga tren pertumbuhan ekonomi kian membaik.

“Pemerintah mendorong agar K/L bisa melakukan belanja di kuartal ketiga dan keempat tahun 2020. Kemudian juga ada program Pemulihan Ekonomi Nasional. Jadi ini diharapkan menjadi pengungkit agar ekonomi Indonesia bisa ada di jalur positif,” ujar Menko Airlangga Hartarto dalam webinar yang digelar detik.com, Jumat (10/7).

Airlangga juga menyebutkan, pandemi Covid-19 akan menjadi momentum bagi percepatan transformasi digital untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja. “Tentunya ini juga untuk memenuhi realisasi potensi ekonomi digital di tahun 2025 dan mengakselerasi revolusi industri 4.0,” tuturnya.

Jika melihat indikator ekonomi, setelah menghadapi tekanan pelemahan, nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. Rupiah bahkan telah mendekati level prapandemi Covid-19.

Berbeda dengan krisis sebelumnya, ungkap Airlangga, posisi keuangan dalam krisis kali ini relatif kuat. Ini juga tercermin dari angka nilai tukar rupiah yang menguat dan masih di kisaran Rp 14.400. Kemudian IHSG juga berada di level 4.900.

Selain itu, capital flow juga sudah kembali masuk ke Indonesia. Lalu ada pula beberapa sektor yang mulai bangkit seiring diberlakukannya adaptasi normal baru. “Seperti di sektor transportasi, peralatan elektronik, packaging, dan juga sektor yang dianggap punya daya tahan kuat adalah sektor perkebunan atau kelapa sawit,” tuturnya.

Airlangga pun menyinggung soal tingkat penularan Covid-19 yang masih menunjukan tren meningkat, baik secara global dan domestik. Meski menurun di beberapa provinsi, namun masih cukup tinggi di beberapa provinsi lainnya.

“Untuk itu, kita harus tetap waspada bahwa Covid-19 ini belum selesai. Jadi pada saat situasi new normal, tentu kita tetap harus berhati-hati terhadap virus ini,” tegas Menko Airlangga.

Ia pun menerangkan beberapa perusahaan domestik telah memulai upaya pencarian vaksin Covid-19, baik mandiri maupun bekerja sama dengan perusahaan di luar negeri.

Bentuk kerja sama ini berpotensi mendapatkan fasilitas super deduction tax berupa pengurangan Penghasilan Bruto hingga 300 persen dari biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penelitian dan pembangunan. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *