Berita

Perkenalkan, Ini Kampung Listrik PLN Green

0

Kerjha — Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus mempelopori penggunaan kompor induksi untuk masyarakat. Langkah tersebut, salah satunya, diwujudkan PLN dengan meluncurkan “Kampung Listrik PLN Green” di dua lokasi, Kampung Hijau Kemuning, Kelurahan Binong, Kota Tangerang serta di RW 05 Kelurahan Batu Ampar, Jakarta Timur, Jumat (4/9) lalu.

Melalui acara yang juga digelar untuk memeringati Hari Pelanggan, itu PLN juga memberikan 232 unit kompor induksi bagi warga di dua Kampung Listrik PLN Green tersebut.

Kampung ini diharapkan bisa menjadi contoh di mana sehari-hari warganya memasak menggunakan kompor induksi dalam aktivitas sehari-hari.

Menurut Ketua RW 05 Kelurahan Batu Ampar, Harjati W.S, memasak menggunakan kompor induksi lebih nyaman dan aman. “Semula kami kira kompor listrik menakutkan. Ternyata kompor ini sangat canggih, masaknya cepat, serta sejalan dengan visi hijau ramah lingkungan kampung kami,” ucap Harjati.

Hal senada juga disampaikan Suyadi, perwakilan warga Kampung Hijau Kemuning. Ia menilai, penggunaan kompor induksi lebih fleksibel, bersih dan ramah lingkungan.

“Di tempat kami ada beberapa UMKM yang juga menggunakan kompor induksi, ternyata lebih efisien dan membuat mereka lebih produktif. Untuk yang 1.600 Watt, dalam satu jam cuma habis 1 kwh, biayanya cuma Rp 1.467. Murah,” papar Suyadi.

Sementara Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menegaskan, PLN akan terus berkomitmen mendorong penggunaan kompor induksi di masyarakat.

Dia bilang, melalui upaya ini PLN mendorong electrifying lifestyle, sekaligus meningkatkan konsumsi listrik nasional.

Dengan melakukan konversi dari kompor gas ke kompor induksi, maka akan meningkatkan konsumsi energi listrik dan energi bersih. Pada 2019, penggunaan listrik per kapita baru mencapai 1.084 kilo Watt hour (kWh) per kapita, dan kini PLN menargetkan konsumsi listrik per kapita meningkat menjadi 1.142 kWh.

Selain untuk mendorong energi bersih, konversi dari kompor gas ke kompor induksi juga akan menghemat anggaran subsidi LPG yang telah dianggarkan sebesar Rp 50,6 triliun pada APBN 2020.

Konversi, terang Zulkifki, juga akan meningkatkan ketahanan energi nasional karena mengubah penggunaan energi berbasis impor menjadi energi berbasis lokal. (MEY)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *