Berita

Perubahan Perilaku dan Imunisasi Kunci Tekan Pendemi

0

Kerjha ― Sambil menanti ditemukannya vaksin Covid-19 yang terus diupayakan perintah, perlu dilakukan dua langkah intervensi serius untuk mencegah sekaligus menekan persebaran pandemi.

Diungkapkan Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti, kedua hal itu adalah perubahan perilaku dalam menghadapi pandemi serta melakukan imunisasi. Dia bilang, imunisasi akan memberikan dampak langsung berupa perlindungan individu yang mendapatkan vaksin, dan jika berhasil maka akan mencakup minimal 75 persen dari populasi sehingga akan tercapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Lebih lanjut Brian menjelaskan program imunisasi dilakukan dengan dua tujuan, yaitu menurunkan angka kesakitan (morbiditas) dan menurunkan kematian (mortalitas). Untuk itu pengembangan vaksin dilakukan untuk menemukan vaksin yang paling efektif dan aman. Prinsip yang sama dilakukan untuk vaksin Covid-19, sehingga setelah pengujian di ruang laboratorium, akan diikuti dengan uji klinis pada manusia.

Vaksin yang lolos uji klinis tahap dua sebetulnya sudah dapat memberikan gambaran awal bahwa vaksin tersebut adalah efektif dan aman. Sementara uji klinis tahap tiga dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar antara kisaran 1.000-10.000 sehingga efek yang tidak diinginkan ataupun kejadian ikutan pascaimunisasi sekalipun kecil kemungkinannya, mungkin bisa terdeteksi.

Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu ragu atas kesimpulan dan rekomendasi akhir. Apalagi proses ini juga melibatkan Indonesia In Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Prinsip keamanan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Selain itu, lanjut Brian, pemerintah juga melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga resmi di Indonesia yang memberikan izin edar dan punya persetujuan penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).

BPOM juga melakukan kunjungan ke pabrik Sinovac di Tiongkok untuk melakukan penilaian proses produksi, bersamaan dengan uji klinis tahap tiga yang sedang berlangsung. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *