Berita

Pesona Alam dan Budaya di Desa Wisata Tinalah Yogyakarta

0

Kerjha ― Desa Wisata Tinalah terletak di kawasan Sungai Tinalah dan Pegunungan Menoreh, berjarak 25 km dari Kota Yogyakarta. Tinalah, yang diambil dari nama sungai yang mengalir di kawasan tersebut, memiliki konsep penyatuan alam dan nilai-nilai budaya dengan slogan “Pesona Alam dan Budaya”.

Berada di area bukit paling bawah, para tamu yang datang pun dapat merasakan suasana nyaman. Akses menuju lokasi masuk ke bumi perkemahan terbilang mudah dijangkau dan hanya satu pintu. Dengan begitu, dari sisi keamanan juga terjamin. Tamu yang datang bisa langsung menuju ke sekretariat Desa Wisata Tinalah.

Selain itu, pengelola wisata juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) berbasis cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (keberlanjutan lingkungan) atau CHSE.

Desa ini tercatat memiliki potensi alam yang kaya, seperti Goa Sriti, salah satu wisata sejarah yang dulunya pernah menjadi tempat persembunyian Pangeran Diponegoro. Kemudian terdapat Puncak Kleco yang merupakan salah satu titik pengembangan dari Desa Wisata Tinalah di sini wisatawan dapat menikmati matahari terbit di atas Perbukitan Menoreh.

Paket wisata camping outdoor, area camping ground yang terdapat di Desa Wisata Tinalah terdiri dari kavling untuk camping dan lapangan camping ground. Lokasi ini dikelilingi oleh Pegunungan Menoreh, berada di pinggiran persawahan yang indah, dan terdapat Sungai Tinalah yang biasa digunakan untuk susur sungai.

Untuk suvenir, Desa Tinalah juga memiliki beberapa produk ekonomi kreatif kuliner yang cocok dijadikan buah tangan bagi wisatawan seperti wingko Tinalah, kripik debog pisang, kripik pegagan, kopi, dan cokelat. Sementara untuk kriya terdapat kerajinan piring anyaman lidi, topi anyaman daun kelapa yang merupakan hasil karya masyarakat setempat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengoptimalkan potensi wisata alam dan budaya sebagai upaya untuk bangkit di tengah pandemi.

“Pentingnya manajemen desa wisata untuk mengenali potensi desa dan mengoptimalkan potensi tersebut, sehingga dapat menyejahterakan masyarakat serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Terlebih di tengah pandemi, hal itu sebagai salah satu upaya bangkit di saat sulit,” kata ujar Sandiaga saat mengunjungi Desa Wisata Tinalah, Senin (11/10) kemarin. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *