Headline

PLN Dukung Pengembangan Container Farming dan Agro Electrifying di Jakarta

0

Kerjha ― Untuk meningkatkan produktifitas pertanian, PLN memberikan bantuan container farming dan grow light LED buah naga untuk Kelompok Tani Rumpaka yang mengelola pertanian perkotaan di Agroeduwisata Ragunan, Jakarta.

Menjadi yang pertama di Ibu Kota Jakarta, dukungan ini sekaligus sebagai sarana edukasi masyarakat tentang pertanian berbasis ruangan, terutama kota besar seperti yang lahannya mulai terbatas.

Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ririn Rachmawardini menyampaikan, program container farming dan agro electrifying di Agroeduwisata Ragunan memenuhi beberapa aspek dalam Sustainibility Developement Goals (SDGs), antara lain ketahanan pangan, edukasi, inovasi dan infrastruktur, kota dan komunitas berkelanjutan, serta kemitraan untuk mencapai tujuan.

“Sejak bulan Juni, PLN Peduli memberikan pendampingan dan pembinaan kepada Kelompok Tani Rumpaka untuk mengoptimalkan metode container farming dan agro electrifying agar lebih produktif,” ungkap Ririn dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Kamis (21/10).

Ibrahim Ajie, tim pendamping Kelompok Tani Rumpaka menjelaskan, metode container farming merupakan metode baru dalam bercocok tanam. Mengedepankan aspek inovasi teknologi dan meningkatkan kualitas sayuran, menjadikan metode ini sebagai solusi pertanian di tengah perkotaan.

Ajie menjelaskan metode ini membuat sayuran hidroponik lebih cepat panen karena mendapat lingkungan yang terkontrol pencahayaan dan suhunya selama 24 jam penuh.

“Bedanya, di luar sama kontainer, pertama lebih steril dan higienis karena tertutup rapat minim kontaminasi. Kalau di luar kan ada faktor suhu dan kontain baik hama dan penyakit. Jadi melalui container farming membangun ruang menanam yang steril dan bersih,” ujar Ajie.

Diungkapkan Ajie untuk bisa menjalankan metode pertanian ini memang sangat bergantung pada listrik. Sebab, untuk bisa merekayasa enviroment seperti cahaya, kelembapan suhu serta pompa air untuk sirkulasi air hidroponik semua bergantung pada listrik.

Kontainer berisi rak-rak hidroponik yang dilengkapi dengan lampu grow light LED sebagai pengatur cahaya dan sinar UV. Selain itu dipasang air conditioner (AC) untuk mengatur suhu dan kelembapan yang sesuai dengan jenis tanamannya.

“Untuk satu project container farming butuh lampu LED 10 watt. Kita pakai 240 lampu. Selain itu untuk kebutuhan listrik blower, sekitar 4.000 VA. Untuk AC 1.000 VA. Jadi total 5.500 VA,” ujar Ajie.

Pada udara terbuka, sayuran hidroponik seperti pokcoy mempunyai masa tanam 30-45 hari hingga panen. Sedangkan di dalam kontainer, waktu tanam bisa dipangkas hanya 25-30 hari.

“Keunggulan metode ini selain kecepatan masa tanam, tanaman juga lebih steril bebas hama serangga serta binatang lainnya yang memakan tumbuhan,” ujarnya.

Tanaman ditanam menggunakan rak hidroponik bersusun sehingga pada luas lahan yang sama akan mendapat hasil yang lebih banyak dibanding menanam langsung di tanah. Dalam menanam, masyarakat tidak bergantung lagi pada musim karena berada di ruangan tertutup yang cahaya dan suhunya terkontrol. Sehingga masyarakat juga bisa menanam berbagai jenis tanaman dari dataran tinggi yang bersuhu dingin.

Selain container farming, di Agroeduwisata Ragunan juga dikenalkan agro electrifying dengan memanfaatkan lampu sinar UV atau grow light LED dalam bercocok tanam buah baga. Sinar UV yang diperoleh selama 24 jam dari lampu membuat buah naga cepat panen.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, kerja sama ini merupakan perwujudan program Jakarta City of Collaboration

Dukungan dari PLN Peduli ini juga mendapatkan apresiasi Ketua Kelompok Tani Rumpaka Hj. Yayat Sumiati.

“Terima kasih kepada PLN Peduli yang telah memberikan dukungan program untuk container farming dan agro electrifying,” ungkap Yayat.

Container farming di Agroeduwisata Ragunan telah diresmikan menjadi wahana edukasi oleh PLN dan Dinas KPKP Pemprov DKI Jakarta pada 8 Oktober lalu. Masyarakat bisa langsung datang, melihat, serta belajar tentang bagaimana listrik menjadikan pertanian lebih modern dan cepat panen.

Agroeduwisata Ragunan sendiri merupakan kawasan hijau yang diinisiasi Dinas KPKP Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan telah diresmikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai sarana produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan hingga kawasan wisata yang berada di kota metropolitan Jakarta.

Melalui kolaborasi PLN Peduli dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan dapat mrmberikan nilai lebih dan manfaat edukasi bagi berbagai pihak, serta bisa meningkatkan ketahanan pangan untuk warga Jakarta dan sekitarnya. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *