Headline

Potensi Hulu Migas Indonesia Menjanjikan

0

Kerjha ― Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyaksikan pengapalan lifting ke-700 minyak mentah Blok Cepu kargo bagian pemerintah dan Badan Kerja Sama Participating Interest (BKS PI) Blok Cepu kepada Pertamina di Tuban, Jawa Timur, Rabu (9/6). Pengapalan lifting ke-700 dari Blok Cepu ini menjadi milestone penting bagi ketahanan energi Indonesia serta memberikan harapan bahwa potensi hulu migas Indonesia masih menjanjikan.

“Penghargaan kami sampaikan kepada Exxon Cepu atas atas upayanya mulai menemukan cadangan dari mulai 450 juta barel sampai bisa mengidentifikasi sumber yang mencapai 940 juta barel. Produksi sudah dimulai sejak 2016, dari 160 ribu barel per hari hingga sekarang yang sudah bisa mencapai lebih dari 200 ribu barel per hari. Suatu capaian yang luar biasa,” ujar Arifin.

Arifin menilai capaian tersebut hanya didapat dari hasil kerja keras dan kemapuan teknis yang dimumpuni.

“Kita berharap kemampuan ini bisa terus dikembangkan untuk bisa mengoptimalkan produksi minyak dan gas di Indonesia. Kita bekerjasama bahu-membahu saling berbagi pengetahuan untuk bisa mendapatkan hasil yang optimal demi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” lanjut Arifin.

Di samping itu, Arifin juga mengapresiasi penerapan kaidah keselamatan kerja yang baik sehingga sejak beroperasi tidak pernah terjadi kecelakaan kerja.
“Kami berharap potensi-potensi yang ada bisa segera dikembangkan, sehingga bisa dijadikan cadangan untuk kemudian bisa dilakukan proses produksinya,” terang Arifin.

Kegiatan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dimulai pada 2008 dan fasilitas produksi utama mulai dioperasikan pada kuartal IV-2015.

Kepala SKK Migas Dwi Soecipto menyebutkan, lapangan Banyu Urip telah berada pada tingkat produksi plateau yang stabil.

“Lapangan Banyu Urip telah berada pada tingkat produksi plateau yang stabil dengan tingkat produksi lebih dari 220 ribu barel per hari (bopd) selama lima tahun. Tingkat produksi plateu ini jauh lebih tinggi dari rencana dalam PoD, di mana sebelumnya diperkirakan produksi rata-rata sebesar 165 ribu bopd selama dua tahun,” ujarnya.

Berdasarkan penilaian teknis, cadangan minyak Lapangan Banyu Urip telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 940 juta barel minyak dari 450 juta barel minyak saat final investment decision (FID). Meski demikian, seperti halnya karakteristik reservoir yang berlaku umum di seluruh dunia, tingkat produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip itu kini sudah mulai menurun secara alamiah.

“Realisasi cadangan dan produksi Blok Cepu ini membuka kenyataan bahwa potensi cadangan migas di Indonesia masih menjanjikan. Saat ini SKK Migas terus mengawal ExxonMobil bersama para mitra Blok Cepu untuk mendiskusikan berbagai inisiatif untuk mengelola penurunan produksi yang mulai terjadi, termasuk menjajaki peluang-peluang baru di Blok Cepu,” tutur Dwi. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *