Headline

PT PAL Luncurkan Kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr Wahidin Sudirohusodo

0

Kerjha ― Dari dok galangan Pelabuhan Semarang, Jawa Tengah, meluncur sebuah kapal bantu rumah sakit (BRS) baru, buatan PT PAL Indonesia (Persero), Kamis (7/1) pekan lalu. Kapal BRS itu adalah pesanan dari TNI-AL dan diberi nama KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991.

Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono yang hadir langsung dalam peluncurkan tersebut menyatakan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi industri dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan alutsista nasional.

Nama kapal BRS itu diambil dari nama pahlawan nasional yang berprofesi sebagai dokter, yang populer di tengah masyarakat sebagai dokter yang ramah, murah hati, dan dikenal sebagai pelopor berdirinya organisasi Budi Utomo.

“KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 ini diharapkan dapat melaksanakan fungsinya dalam pelaksanaan operasi militer, selain perang,” katanya.

Peluncuran kapal itu ditandai dengan penekanan tombol oleh KSAL yang mengaktifkan sistem pompa dok. Air laut pun menggenangi kolam dok yang berkapasitas 50.000 DWT. Begitu air penuh, pintu dibuka dan KRI dr Wahidin siap meluncur ke laut.

Kapal BRS ini dikembangkan dengan teknologi rancang bangun kapal tipe landing platform dock (LPD). Rancang bangun ini merupakan salah satu pengembangan teknologi yang telah dipatenkan oleh PT PAL Indonesia.

Kapal BRS dr Wahidin ini bukanlah satu-satunya kapal milik TNI-AL yang difungsikan sebagai rumah sakit. Sebelumnya, TNI-AL telah memiliki kapal BRS KRI dr. Soeharso dan KRI Semarang (594). Dengan hadirnya KRI dr Wahidin, berarti TNI-AL mengoperasikan tiga armada kapal BRS.

Kapal-kapal tersebut memiliki fungsi untuk membantu distribusi militer baik logistik, peralatan, dan perlengkapan militer, serta difungsikan sebagai kapal BRS untuk bantuan bencana alam dan tanggap darurat bencana, termasuk evakuasi khusus terkait Covid-19.

KRI dr Wahidin Sudirohusodo mempunyai panjang 124 meter, lebar 21,8 meter, dan displacement 7.290 ton. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 18 knot, kecepatan jelajah 14 knot, dan kecepatan ekonomis 12 knot (22 km per jam), serta memiliki kemampuan berlayar hingga 30 hari penuh dengan jangkauan 10.000 mil laut. Kemampuan kapasitas angkut total personel mencapai 643 orang, termasuk 159 pasien.

Plt Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Etty Soewardani menyampaikan, sesuai dengan namanya bantu rumah sakit (BRS), kapal ini memiliki kemampuan setara Rumah Sakit Tipe C ditambah dengan sejumlah peralatan medis seperti CT Scan dan X-Ray, hingga ruang isolasi yang bermanfaat untuk penanggulangan wabah menular seperti Covid-19. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *