Headline

PUPR Percantik Infrastruktur Raja Ampat

0

Kerjha — Kementerian PUPR terus merampungkan sejumlah proyek infrastruktur untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Raja Ampat. Melalui infrastruktur yang semakin lengkap, Raja Ampat diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan di Provinsi Papua Barat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengubah kawasan Raja Ampat agar lebih menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Dia membeberkan, pembangunan infrastruktur di setiap KSPN dilakukan secara terpadu, mulai dari penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian.

“Untuk pariwisata, pertama harus diperbaiki dulu infrastrukturnya. Kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi,” kata Basuki dalam keterangan resmi, Sabtu (13/8).

Pada tahun anggaran 2022, dukungan KSPN Raja Ampat difokuskan pada penanganan infrastruktur sumber daya air. Ini meliputi pemeliharaan berkala Sungai Marinda sepanjang 0,3 km dengan progres 95,87 persen, pemeliharaan Sungai Waisai sepanjang 0,3 km (progres 96,87 persen), pemeliharaan pantai kawasan bandara sepanjang 0,5 km (selesai 100 persen), pemeliharaan Pantai WTC sepanjang 0,5 km (progres 90,65 persen), dan pemeliharaan pantai kawasan bandara segmen II sepanjang 0,5 km (selesai 100 persen).

“Penanganan sungai dan pantai diharapkan dapat meningkatkan pariwisata Raja Ampat yang terkenal dengan keindahan destinasi wisata gugusan pulau karang dan air lautnya yang jernih,” katanya.

Dukungan infrastruktur di KSPN Raja Ampat terus dilakukan Kementerian PUPR. Sebelumnya, pada 2020, telah diselesaikan pembangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) di Kampung Yenkaven Distrik Ayau dan Kampung Abidon Distrik Kepulauan Ayau, pembangunan Jembatan Warnap Cs dan Jembatan Naverboy, serta peningkatan kualitas hunian masyarakat melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 322 unit.

Basuki menuturkan, selanjutnya pada 2021 juga dilakukan pembangunan pengaman pantai, pembangunan sanitasi pedesaan melalui program padat karya, serta menyalurkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya untuk usaha pondok wisata (homestay) atau sarana hunian pariwisata (sarhunta) dan usaha pariwisata lainnya sebanyak 90 unit.

“Program ini diharapkan dapat mendorong geliat pariwisata sekaligus meningkatkan ekonomi lokal serta mewujudkan hunian yang layak bagi masyarakat,” tutur Basuki. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *