Headline

PUPR Rampungkan Tujuh Infrastruktur di Sulawesi Selatan

0

Kerjha ― Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menandatangani tujuh prasasti tanda selesainya pembangunan infrastruktur di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (22/11) lalu. Tujuh infrastruktur publik itu adalah Gedung Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar, Gedung Kuliah Politeknik Pertanian Pangkajene dan Kepulauan, Pondok Pesantren Modern dan Pendidikan Alquran IMMIM, Gedung Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Tol Layang A.P Pettarani, Kolam Regulasi Nipa-Nipa serta Bendungan Karalloe.

“Penandatangan prasasti ini bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas infrastruktur yang sudah selesai dibangun, di mana tertera pula nama kontraktor dan konsultan. Kami semua ikut bertanggung jawab,” kata Menteri Basuki.

Pembangunan infrastruktur yang telah selesai dibangun Kementerian PUPR merupakan sarana dasar untuk meningkatkan pelayanan publik dalam mendukung kualitas permukiman, ketahanan pangan, pengendalian banjir, dan peningkatan konektivitas untuk peningkatan ekonomi wilayah dan kualitas sumberdaya manusia.

Menteri Basuki mencontohkan pembangunan Bendungan Karalloe yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jenebarang, Ditjen Sumber Daya Air sejak 2013, namun mulai efektif bekerja sejak 2017 setelah tanah dibebaskan. Basuki bilang, pembangunan ini akan memberikan manfaat suplai air  untuk  mengairi lahan irigasi seluas 7.004 hektare di Kabupaten Gowa dan Jeneponto serta meningkatkan Indeks Pertanaman dari 150 persen menjadi 250 persen dan reduksi banjir di Jeneponto dan sekitarnya 49 persen.

“Pembangunan bendungan harus diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” tutur Basuki.

Bendungan berkapasitas 40,53 juta m3 dengan luas genangan 248,50 hektare ini juga akan memberikan suplai air baku sebanyak 440 liter per detik, pembangkit listrik mikrohidro 4,5 MW, dan pengendali banjir untuk Kabupaten Gowa sebesar 49 m3 per detik.

Di Sulawesi Selatan, Basuki juga meninjau pekerjaan rehabilitasi Bendung Kelara dan Karalloe yang telah selesai pada tahun ini. Daerah Irigasi Kelara dan Karalloe dengan luas kurang lebih 4.000 hektare akan mengairi area persawahan di Kabupaten Jeneponto yang bersumber dari dua bendungan, yakni Bendungan Kerala dan Karalloe. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *