Headline

Ragam Manfaat Bendungan Gongseng Bojonegoro

0

Kerjha — Proses pengisian air atau impounding Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur selama dua bulan ini, telah mencapai 17,53 persen atau sekitar 79,57 meter dari elevasi puncak setinggi 93 meter. Pengisian ditargetkan akan terisi penuh pada Februari 2022 mendatang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan untuk mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. “Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dapat bermanfaat karena airnya mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki.

Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang Lingkungan Sudirman mengatakan, selain memasuki tahap pengisian, juga terus dilakukan penghijauan di area sabuk hijau (greenbelt) bendungan sebagai langkah konservasi lahan.

“Saya minta untuk ditanami pohon buah-buahan seperti pohon nangka, mangga. Jangan hitungan belasan tetapi sekaligus yang banyak. Kalau perlu sampai seribu pohon,” ujar Sudirman.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan 1 BBWS Bengawan Solo Rifki Maulana mengatakan, pengisian air Bendungan  Gongseng Bojonegoro dilakukan melalui penutupan pintu conduit. Diharapkan dalam waktu lima bulan ke depan, tampungan Waduk Gongseng telah penuh sampai melimpas (tertuang) pada spillway (bangunan pelimpah).

“Mudah-mudahan pada Februari 2022 mendatang sudah penuh pengisiannya, sehingga bisa segera dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi di Kabupaten Bojonegoro,” ungkap Rifki Maulana.

Ia juga menuturkan, selain proses pengisian, tengah disiapkan pemanfaatan area sabuk hijau (greenbelt) bendungan untuk ditanami berbagai jenis pohon yang bernilai ekonomis. “Pada 2020 telah dilakukan penanaman sebanyak 1.000 batang pohon seperti mangga, kelengkeng, dan nangka. Pada 2021 ini, kami juga menyiapkan sebanyak 5.000 batang pohon,” tutur Rifki Maulana.

Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo berfungsi untuk memenuhi kebutuhan irigasi sawah seluas 6,191 hektar. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga difungsikan untuk penyediaan air baku 300 liter per detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 133,27 meter kubik per detik serta sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 megawatt.

Bendungan berkapasitas tampung 22,43 juta meter kubik tersebut merupakan bendungan tipe urugan batu inti tegak dengan tinggi bendungan utama 34 meter dan panjang puncak total mencapai 422 meter.

Pengerjaan Bendungan Gongseng sendiri dilakukan sejak 2018 dengan kontraktor pelaksana PT Hutama Karya (Persero). Adapun nilai kontraknya senilai Rp 578 miliar dengan konsultan supervisi PT Inakko Internasional Konsulindo KSO, PT Tuah Agung Anugrah-PT Hilmy Anugrah. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *