Oleh 
Kerjha — Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, sampai November 2021, realisasi klaster insentif dunia usaha telah mencapai 99,4 persen atau Rp 62,47 triliun dari pagu sebesar Rp 62,83 triliun. Ia pun optimistis realisasi PEN akan tercapai hingga 95 persen.
“Ini artinya kegiatan ekonominya bergerak. Karena kegiatan ekonominya bergerak maka ada klaim atas insentif pajak. Kalau tidak ada kegiatan ekonomi atau tidak ada transaksi, maka tidak ada klaim. Tapi kalau klaim bisa sampai 99 persen, ini artinya ada kegiatan ekonomi. Kemungkinan besar hingga akhir tahun ini akan melewati 100 persen, dan kita akan akomodasi sebagai bentuk dorongan dari APBN agar kegiatan ekonomi terus bergulir,” ungkap Suahasil pada webinar Outlook Ekonomi Indonesia 2022, Senin (22/11).
Sementara realisasi PEN pada klaster kesehatan hingga 19 November sebesar Rp 135,53 triliun atau 63 persen dari pagu Rp214,96 triliun.
Wamenkeu memperkirakan pada klaster kesehatan akan terjadi realisasi yang cukup tinggi hingga akhir tahun nanti. Hal ini dikarenakan saat ini masih ada sejumlah tagihan yang masih berproses di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19, di mana terjadi lonjakan kasus yang eskalatif akibat varian Delta pada Juli-Agustus lalu.
Selanjutnya, klaster perlindungan sosial sudah mencapai angka penyerapan sebesar Rp 140,50 triliun atau 75,5 persen dari pagu Rp 186,64 triliun. Pada klaster dukungan UMKM dan Korporasi, anggaran yang sudah terserap sebesar Rp 81,83 triliun atau 50,4 persen dari pagu Rp 162,40 triliun.
Sementara itu, anggaran pada klaster program prioritas telah terpakai sebesar Rp 75,44 triliun atau 64 persen dari pagu Rp 117,94 triliun.
“Perlindungan sosial akan mencapai target, sekarang masih ada pembayaran di November dan Desember. Dukungan UMKM dan korporasi juga seperti itu, subsidi bunga KUR masih ada dalam proses penagihan namun ini akan terserap sekitar 90 persenan di akhir tahun,” jelasnya. (BI)
Comments