Headline

Sambungan Listrik Gratis untuk 1.904 Warga Maluku

0

Kerjha ― Elisabeth Karatem (33), Sepnat Siarukin (39), dan Yakop Siarukin (44), senang tak terperi karena kini rumahnya telah diterangi listrik. Ketiganya adalah warga penerima Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Kepulauan Aru yang mendapatkan bantuan instalasi listrik secara gratis.

“Beta merasa senang, lewat bantuan pemerintah lampu bisa menyala,” ujar Elisabeth.

Biasanya, ibu empat anak ini memperoleh listrik dari menyalur dari tetangganya.

“Beta merasa senang, selama ini beta tidak dapat listrik, terima kasih sudah bantu kita sebagai masyarakat kecil,” ujar Sepnat yang bekerja sebagai buruh bagasi pelabuhan yang juga menyalur listrik dari rumah tetangganya.

Sementara itu Yakop juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PLN atas bantuan yang diberikan. “Saya senang sekali, lampu sudah menyala, karena selama ini saya memakai pelita,” ujarnya.

PT PLN (Persero) melaksanakan penugasan pemerintah dalam Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 1.904 rumah tangga tidak mampu di Provinsi Maluku. Program BPBL ini merupakan sinergi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), DPR RI, PLN dan pemerintah daerah sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar mengatakan, dari target 80.000 rumah tangga se-Indonesia, Kementerian ESDM telah merencanakan sebanyak 1.904 rumah tangga di Maluku, di mana 538 rumah tangga calon penerima BPBL berada di Kabupaten Kepulauan Aru.

Wanhar menjelaskan, selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. “Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga,” ujarnya dalam peresmian Program BPBL di Desa Siwalima, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru dilansir dari keterangan resmi PLN, Jumat (4/11).

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI, Mercy Chriesty Barends mengatakan, masalah kelistrikan di Kepulauan Aru harus diselesaikan dengan tuntas, untuk meningkatkan elektrifikasi se-Indonesia. Komisi VII bersama dengan ESDM dan PLN disebutnya berkomitmen mengurus listrik se-Maluku.

“Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bisa mempercepat kelistrikan, kita tidak ingin masyarakat tertinggal dalam kegelapan. Jadi bagi semua pemangku kepentingan, dengan program BPBL ini kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan listrik maka masyarakat kecil bisa mengembangkan ekonomi produktif, home industry karena listrik sudah menyala,” jelas Mercy.

Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga menjelaskan, kelistrikan atau penerangan merupakan masalah yang belum teratasi secara penuh di Indonesia, terutama di wilayah Kepulauan Aru.

“Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah pun merencanakan dan membuat berbagai program. Untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya melalui Kementerian ESDM yaitu melalui program BPBL kepada warga miskin, dan ini juga merupakan prakarsa dari Ibu Mercy,” jelas Johan.

Executive Vice President Operasi Distribusi Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Indradi Setiawan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan Komisi VII yang telah memberikan penugasan kepada PLN untuk melaksanakan program BPBL.

“Kami ucapkan selamat, mudah-mudahan program ini banyak memberikan manfaat, memberikan keberkahan, serta dapat dimanfaatkan dengan baik. Kiranya dengan program BPBL ini juga dapat membantu mengembangkan pendidikan keluarga maupun ekonomi keluarga,” ujar Indradi. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *