Berita

Semen Indonesia Melintasi Zaman

0

Kerjha ― PT Semen Indonesia (Persero) Tbk didirikan pada 1957 dengan nama NV Semen Gresik. Bekerja melintasi zaman, pada tahun 1991, perseroan ini menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang mencatatkan sahamnya atau go public di Bursa Efek Indonesia.

Pada 7 Januari 2013, PT Semen Gresik (Persero) Tbk bertransformasi menjadi strategic holding PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang menaungi PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Company.

Kemudian, pada 31 Januari 2019, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) resmi mengakuisisi kepemilikan saham Holderfin B.V. yang ditempatkan di PT Holcim Indonesia Tbk.

Melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), PT Holcim Indonesia Tbk lantas berubah nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, pada 11 Februari 2019.

Makin kokoh membangun lini usaha, pada 11 Februari 2020, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan corporate rebranding dengan mengganti logo perseroan. Corporate rebranding ini menjadi bagian dari transformasi perseroan untuk memperkuat langkah dalam menciptakan transformasi berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Melalui transformasi ini, semula perusahaan yang berkutat di bidang persemenan, dikembangkan menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan yang inovatif, terbaru, dan bernilai tambah.

Dengan tantangan yang semakin kompleks, Semen Indonesia terus dituntut mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan industri bahan bangunan.

Pada 2019, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mencatatkan pendapatan sebesar Rp 40,37 triliun, naik 31,5 persen dibanding tahun 2018 sebesar Rp 30,69 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,39 triliun.

Sedangkan kinerja penjualan SIG tahun 2019, secara konsolidasi mencatatkan total volume penjualan domestik dan ekspor sebesar 42,61 juta ton, termasuk penjualan dari Thang Long Cement (TLCC) Vietnam. Volume penjualan tersebut naik 28,5 persen dibanding periode yang sama di tahun 2018 sebesar 33,17 ton. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *