Berita

Setrum PLN Menjalar ke 21 Desa Terpencil di NTT

0

Kerjha ― PLN terus mengalirkan setrum di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) untuk mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia. Sepanjang Agustus ini, contohnya, PLN berhasil melistriki 20 desa dan satu dusun di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kehadiran listrik di desa-desa terpencil itu membawa banyak dampak dalam kehidupan masyarakat, mulai dari menggerakkan roda perekonomian, meningkatkan kualitas pendidikan hingga kesejahteraan.

Di Desa Mbueain, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan, hadirnya listrik memberikan nilai tambah pada ikan-ikan hasil tangkapan.

“Selama ini hasil tangkapan nelayan hanya dijual dan untuk konsumsi sendiri. Untuk mengawetkan ikan kami harus mencari es batu ke Nembrala, Oenitas atau Dela, dengan harga Rp 1.000 per batang atau Rp 200.000 per boks untuk kebutuhan dua hingga tiga hari. Sekarang sudah ada listrik, kami bisa membuat sendiri es batu dan pengawetan ikan juga menjadi lebih murah,” terang Kepala Desa Mbueain, Fedi Ontiel Bobby.

Untuk melistriki 21 lokasi, PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 131,666 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 144,15 kms, dan 43 buah gardu distribusi dengan total kapasitas 1.975 kiloVolt Ampere (kVA).

Adapun 21 lokasi tersebut yaitu Desa Mbueain, Desa Oebela dan Desa Kuli di Rote; Desa Kiuoni, Desa Nano, Desa Sabun, Desa Leonmeni, Desa Baus, dan Desa Fatu Manufui di Kabupaten Timor Tengah Selatan; Desa Lukukamaru Kabupaten Sumba Timur; Desa Satar Punda, Desa Satar Punda Barat, Desa Liang Deruk, Desa Nampar Tabang, Desa Satar Kampas, Desa Satar Padut, Desa Mokel, Desa Golo Meni, dan Desa Rana Mbeling di Kabupaten Manggarai Timur; Desa Wokowoe di Kabupaten Nagekeo serta Dusun Kloat di Kabupaten Sikka.

Hingga Juli 2020, rasio elektrifikasi Provinsi NTT telah mencapai 86,13 persen. Sementara, hingga Agustus 2020, rasio desa berlistrik telah mencapai 94,33 persen.

“Kami terus berupaya melistriki desa-desa terpencil yang ada di NTT agar keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, Agustinus Jatmiko. (MEY)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *