Oleh 
Kerjha ― Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan kinerja APBN terus membaik dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Hal ini dapat terlihat dari pendapatan negara yang tercatat sudah mencapai Rp 1.354,8 triliun atau tumbuh 16,8 persen.
“Untuk pertumbuhan penerimaan pajak sampai dengan September sudah mencapai 13,2 persen, di mana capaian ini semakin mendekati target APBN 2021 yaitu 14,7 persen,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa secara daring, Senin (25/10).
Sementara itu, lanjutnya, penerimaan kepabeanan dan cukai mampu tumbuh 29 persen dan realisasi PNBP yang hingga September 2021 sudah mencapai 107,6 persen dari target APBN 2021.
Pertumbuhan belanja negara sampai September 2021 juga telah mencapai Rp 1.806,8 triliun atau tumbuh minus 1,9 persen. Hal ini dikarenakan akselerasi kebutuhan belanja di periode sebelumnya.
Pembiayaan anggaran juga mengalami penurunan yaitu hanya mencapai Rp 621,9 T atau turun 20,7 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 784,6 triliun pada periode yang sama.
“Ini menggambarkan kelanjutan konsolidasi fiskal sudah mulai berjalan sesuai yang kita harapkan,” terangnya.
Sri Mulyani menegaskan, setelah mengalami lonjakan kembali kasus Covid-19 pada Juni-Agustus, kinerja ekonomi semakin membaik. PMI manufaktur Indonesia kembali berekspansi, bahkan di antara ASEAN-5 Indonesia mampu mencapai PMI manufaktur tertinggi yaitu 52,2. Kinerja ekspor impor juga membaik didorong oleh kenaikan harga komoditas dan pemulihan negara mitra dagang.
Kendati ekonomi global dan domestik terus menunjukkan perbaikan, namun Sri Mulyani mengingatan untuk terus waspada dan mempercepat akselerasi vaksinasi di berbagai daerah. (PUT/Foto: FB Sri Mulyani)
Comments