Headline

Stok Cukup, Pemerintah Gaspol Vaksinasi untuk Rakyat

0

Kerjha ― Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-47 berupa produk Pfizer berjumlah 1.195.740 dosis, Kamis (2/9). Dengan kedatangan ini, Indonesia telah mengamankan sekitar 220 juta dosis vaksin dari berbagai merek, baik dalam bentuk bulk maupun vaksin jadi.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebutkan, percepatan vaksinasi telah dilakukan, sehingga Indonesia makin punya pengalaman untuk melaksanakan vaksinasi kepada rakyat.

Diungkapkannya, selama Agustus lalu, stok vaksin bertambah sekitar 43 juta dosis dan distribusi vaksin sebanyak 15,2 juta di pekan keempat Agustus, lalu menjadi 20,3 juta di pekan kelima Agustus dan awal September. Laju suntikan juga telah ditingkatkan menjadi 10 juta per 10 hari sejak Agustus. Untuk itu, Dante optimistis target 2,3 juta dosis per hari pada September bisa tercapai.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, tren positivity rate nasional terus turun hingga sekarang di 10,36 persen. Provinsi dengan positivity rate kurang dari 15 persen terpantau di DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara, Papua, Maluku Utara, Banten, Maluku, NTB, Kepulauan Riau, NTT, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan.

Nadia menambahkan, tes juga mulai menunjukkan kenaikan hingga mencapai rata-rata 112 ribu orang lebih, dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai rata-rata 101 ribu orang. Sementara angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional juga terus turun, sehingga beban rumah sakit lebih ringan. Saat ini BOR nasional ada di kisaran 24 persen.

“Jika dilihat BOR per provinsi, semua provinsi berada di bawah 60 persen,” ujar Nadia, Kamis (2/9).

Menurut Nadia, Kemenkes terus mengikuti perkembangan dari laboratorium yang melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Sejak 2020 hingga 29 Agustus 2021, dari total 5.788 Sekuens SARS-COV-2, 2.321 merupakan Sekuens Variant of Concern. Dari jumlah tersebut, 2.240 merupakan varian Delta (b.1617.2+ayx). Varian Delta merupakan varian yang dominan bersirkulasi di dunia dalam 60 hari terakhir.

“Sebaran virus Covid-19 varian baru terus kita pantau dengan memperbanyak spesimen-spesimen untuk bisa dilakukan sequencing,” katanya.

Masih menurut Nadia, per 31 Agustus, hampir 6.000 hasil sekuensing telah diserahkan ke dalam database global. Saat ini varian Delta menjadi mayoritas hasil sekuensing di Indonesia, dengan total jumlah mencapai 2.240 sejak ditemukannya di awal 2021.

Ia menekankan, varian ini memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. Bahkan, studi terakhir menyebutkan, penularannya lima kali lipat dari varian Alpha dengan masa inkubasi yang lebih pendek.

Oleh karena itu, Nadia berharap pemerintah daerah dapat memantau wilayahnya jika muncul klaster-klaster besar, atau jika ditemukan kasus Covid-19 pada individu yang telah mendapatkan vaksinasi dan segera dikonsultasikan untuk pengambilan sampel sequencing.

Disebutkan, pihaknya juga memantau aspek-aspek lain yang berpotensi berdampak pada situasi Covid-19 di tingkat nasional maupun daerah. Salah satunya adalah tren pergerakan masyarakat. Salah satu gambaran situasi pergerakan masyarakat di Jawa Tengah, dapat dilihat level pergerakan di sektor retail sudah mendekati level seperti sebelum terjadinya pandemi.

Dia juga menyebutkan, vaksinasi berdasarkan jumlah warga negara yang telah mendapatkan vaksinasi, Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia. Di atas Meksiko dan di bawah Jepang. Serta peringkat ke-7 berdasarkan total dosis suntikan di atas Turki dan di bawah Jerman. Hingga 31 Agustus 2021 pukul 21.00, Indonesia juga telah menyuntikan lebih dari 100 juta dosis vaksin Covid-19. Kombinasi dosis 1 dan dosis 2 serta dosis booster ketiga bagi tenaga kesehatan.

Ditambahkannya, laju suntikan meningkat 10 juta per 10 hari sejak Agustus 2021. Menurutnya, laju vaksinasi pada September ini dapat ditingkatkan sejalan dengan bertambahnya jumlah vaksin yang didistribusikan. Dalam Agustus sudah bertambah sebanyak 43 juta dosis vaksin yang diterima dan rata-rata telah mendistribusikan 8-15 juta dosis vaksin Covid-19 ke daerah.

Ia melanjutkan, Indonesia mencapai 50 juta dosis pertama sejak awal Januari hingga akhir Juni. Dan mampu mencapai 50 juta yang kedua hanya dalam waktu dua bulan (Juli-Agustus).

Nadia mengingatkan, upaya 5M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi pergerakan, dengan upaya vaksinasi dan pelaksanaan 3T (testing, tracing dan treatment) harus berjalan bersama. Prioritaskan vaksinasi pada orang-orang yang berpotensi parah jika terkena infeksi Covid-19 seperti para lansia dan orang-orang dengan penyakit penyerta.

“Dan dengan kerja sama antarsemua pihak, termasuk di dalamnya masyarakat, kita berharap dan terus berupaya untuk dapat mengendalikan pandemi Covid-19 ini di Indonesia,” tuturnya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *