Oleh 
Kerjha ― Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mematok target kepada Nicke Widyawati usai ditunjuk kembali untuk menakhodai PT Pertamina (Persero).
Dalam dua tahun ke depan, di bawah kepemimpinanya, Pertamina harus bisa membawa dua anak usaha atau subholdingnya, melakukan IPO atau melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kata Menteri Erick, melalui IPO, selain untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Pertamina, sekaligus akan menjadi ukuran kinerja atau key performance indicator (KPI) yang lebih bagus. “Kami target dua tahun ke depan Ibu Nicke harus bisa meng-go public-kan satu atau subholding,” kata Erick Thohir, Jumat (12/6).
IPO ini menjadi bagian integral setelah sebelumnya Pertamina juga dituntut meningkatkan efisiensi dan sinergisitas dengan memangkas jumlah direksi.
Pertamina, ungkap Erick, telah berbentuk induk usaha atau holding energi, sehingga tidak memerlukan banyak direksi. Apalagi Pertamina memiliki banyak anak usaha atau subholding yang sering kali tidak memiliki sinergitas antarkebijakan.
“Seperti di hulu, anak usahanya banyak. Kebijakannya tidak seirama, salah satu buktinya lifting migas turun. Ini kami konsolidasikan dengan satu kebijakan besar, tidak bisa per hulu,” kata Erick.
Sebelum melakukan pemangkasan terhadap lima direktur, Pertamina memiliki dari 11 direktur. Kini, termasuk direktur utama, perusahaan migas pelat merah yang dipimpin enam orang direktur ini dituntut untuk bisa bergerak lebih lincah membawa kemajuan.
Dengan perubahan ini pula, Pertamina sebagai holding akan diarahkan pada pengelolaan portofolio dan sinergi bisnis di seluruh Pertamina Grup, mempercepat pengembangan bisnis baru, serta menjalankan program-program nasional. (PUT)
Comments