Berita

Tiga Aksi BRI Jaga Pertumbuhan Berkelanjutan

0

Kerjha ― Pertumbuhan berkelanjutan menjadi fokus utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menjalankan proses bisnisnya. Pertumbuhan bisnis BRI dilakukan secara organik maupun anorganik sejalan dengan misi perseroan.

“Sejalan dengan visi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion, BRI juga terus melakukan pengembangan bisnis melalui pertumbuhan anorganik,” kata Direktur Utama BRI, Sunarso di Jakarta, Selasa (12/10).

Untuk pertumbuhan anorganik dan proses value creation, selama pandemi, setidaknya BRI telah melakukan tiga aksi korporasi besar. Pertama, melalui konsolidasi Bank Syariah Indonesia. Di mana saham BRI Syariah mengalami peningkatan hingga empat kali lipat, dari sebelum konsolidasi sekitar Rp 500, dan saat ini saham BRIS telah mencapai kisaran Rp 2.000.

Kedua, anak usaha di bidang asuransi jiwa, BRI Life. Ia menjelaskan, valuasi BRI Life telah meningkat mencapai Rp 7,5 triliun pada 2021, di mana BRI sebelumnya mengakuisisi BRI Life dengan nilai Rp 1,6 triliun pada 2015. Di luar itu, BRI masih mendapatkan extra cash berupa access fee sebesar Rp 4,4 triliun yang dibayar secara bertahap di 2021-2024.

Ketiga, BRI telah melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Rights Issue untuk membentuk ekosistem ultra mikro. Total nilai Right Issue BRI mencapai Rp 95,9 triliun, yang terdiri dari Rp 54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai pemerintah berupa inbreng saham Pegadaian dan PNM, Rp 41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik.

Pencapaian tersebut menjadikan Rights Issue BRI menorehkan sejarah sebagai yang terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat ketiga Rights Issue di Asia dan nomor tujuh di seluruh dunia.

“Kami bersyukur atas keberhasilan aksi korporasi tersebut, utamanya di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi Covid-19. Sekitar 28 miliar lembar saham yang diterbitkan pada Rights Issue BRI telah terserap seluruhnya bahkan mengalami oversubscribed sebesar 1,53 persen,” ungkapnya.

Pihaknya berharap proses value creation ini juga dapat dirasakan manfaatnya oleh insan Brilian. Impian saya, minimal 1 persen saham BRI dapat dimiliki oleh insan Brilian. “Dengan memiliki saham BRI, hal ini akan mendorong transformasi culture pekerja untuk selalu create value bagi perusahaan,” tambahnya.

Di tengah kondisi ekonomi yang masih berjuang untuk bangkit akibat pandemi, keberhasilan Rights Issue merupakan bentuk kepercayaan dunia terhadap BRI serta prospek ekonomi Indonesia saat ini dan di masa mendatang.

Pihaknya menambahkan, dana dari hasil Rights Issue tersebut nantinya akan digunakan BRI untuk mengembangkan ekosistem ultra mikro sebagai sumber pertumbuhan baru perseroan maupun untuk mengakselerasi perekonomian nasional. Selain itu pembentukan ekosistem ultra mikro semakin menegaskan BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan serta aligned dalam mencapai aspirasi menjadi The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia And Champion Of Financial Inclusion. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *