Berita

TMII Terapkan Pembayaran Digital bagi Pengunjung

0

Kerjha ― PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) mengimplementasikan transaksi digital nontunai di destinasi yang dikelolanya, salah satunya Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Transaksi digital menjadi bagian penerapan protokol kesehatan untuk menjaga kebersihan, keamanan, kesehatan dan keselamatan wisatawan yang berkunjung.

“Salah satu penerapan protokol ini dilakukan saat melakukan transaksi pembelian tiket masuk dengan cara nontunai. Hal ini dilakukan untuk melindungi wisatawan juga pekerja,” ungkap Direktur Teknik dan Infrastruktur Mardijono Nugroho.

Pembayaran berbasis Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di TMII dilakukan dalam pembayaran di kawasan wisata, seperti tenant usaha penjual makanan, pembayaran parkir dan pembayaran wahana. Tenant yang beroperasi kembali di TMII menerima transaksi pembayaran melalui QRIS BNI.

Direktur Eksekutif TMII I Gusti Putu Ngurah Sedana menyampaikan, melalui solusi keuangan digital yang difasilitasi BNI, para UMKM atau tenant penjual di dalam kawasan TMII semakin dimudahkan untuk terus mengembangkan usahanya. Dengan demikian, pengunjung TMII memiliki cara pembayaran tanpa sentuhan ketika melakukan transaksi pembayaran. “Lebih lanjut, potensi pemasukan tenant TMII juga diharapkan dapat meningkat dan mempercepat pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menyatakan, sinergi ini mampu memberikan value added serta solusi digital bagi merchant UMKM di TMII.

“Untuk mendorong pengunjung tetap merasa nyaman, aman, dan mudah melakukan transaksi pembayaran kepada tenant penjual makanan dan minuman di dalam kawasan wisata,” katanya.

Proses digitalisasi telah dilakukan PT TWC sejak 2019 lalu. Selain proses tiket yang sudah nontunai, PT TWC juga telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang di kawasan Borobudur untuk melakukan langkah serupa. Hal ini juga didukung penuh oleh Bank Indonesia selaku regulator kawasan.

Selain itu, upaya PT TWC meningkatkan digitalisasi di setiap proses kerja ini berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governace (GCG).

“Upaya digitalisasi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan. Mereka tidak lagi kontak dengan tiket. Langsung datang, langsung lihat. Semua aman dengan transaksi ini,” lanjutnya. (HAS)

 

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *