Berita

Via Program Padat Karya Tunai, Warga Bersihkan Waduk Jatiluhur

0

Kerjha ― Program padat karya tunai yang dicanangkan pemerintah, gencar dilakukan di berbagai wilayah. Di Purwakarta, misalnya, program ini dijalankan Jasa Tirta II untuk mengoptimalkan pengelolaan air dan daya guna Waduk Jatiluhur.

Melibatkan 70 warga setempat, gotong royong pembersihan sampah dan eceng gondok di perairan Waduk Jatiluhur yang digelar Kamis (1/10) lalu. Berbagai alat pun digunakan untuk membersihkan waduk, yakni delapan unit perahu nelayan, dua unit excavator amphibi, satu harvester, serta tiga unit dump truck.

Gotong royong juga memasang buoy dan sling pembatas untuk mencegah pergerakan eceng gondok dan sampah agar tidak mendekati morning glory untuk pengamanan bendungan.

Menurut General Manajer Wilayah IV Jasa Tirta II Mario Mora Daulay, program padat karya tunai ini menjadi salah satu bentuk kepedulian Jasa Tirta II kepada warga setempat di tengah pandemi Covid-19. Imbauan untuk menghentikan aktivitas di luar rumah membuat sebagian besar pekerja harian terdampak, karena pekerjaannya jadi terhenti.

Dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat, masyarakat yang turut bergotong royong memperoleh pengganti transportasi dan makan harian.

“Kegiatan gotong-royong pembersihan sampah dan eceng gondok merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjaga kebersihan dan pengamanan Waduk dan PLTA Ir. H. Djuanda serta membantu pendapatan masyarakat,” tutur Mario.

Kondisi waduk yang bersih dari sampah dan eceng gondok, ungkap Mario, akan meminimalisir masuknya sampah ke lubang morning glory. Selain itu, juga akan memudahkan pemantauan dan pengawasan, memaksimalkan pengendalian banjir, serta mendukung olahraga air, termasuk yang berada di bawah pembinaan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia.

Untuk diketahui, daerah aliran sungai Citarum dikelola dengan sistem waduk kaskade yang tersusun dari hulu ke hilir, yaitu Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur (Ir. H.Djuanda).

Melalui sistem ini, air keluar (limpasan) dari Waduk Saguling akan ditampung (diredam) oleh Waduk Cirata, dan selanjutnya air yang keluar dari Waduk Cirata akan ditampung  oleh Waduk Jatiluhur sebelum mengalir ke hilir Sungai Citarum, yang meliputi Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi. Pengelolaan ini terkoordinasi di bawah Tim Koordinasi Pengelolaan Bendungan Kaskade Citarum (TKPBKC).

“Jasa Tirta II memastikan Waduk Jatiluhur akan tetap aman dengan pola operasi waduk yang dinamis sesuai dengan kondisi di lapangan,” kata Mario. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *