Berita

WIKA Smart Block Dongkrak 50 Persen Omzet UMKM

0

Kerjha ― Pandemi Covid-19 melahirkan perubahan perilaku konsumen dan peta kompetisi bisnis yang perlu diantisipasi oleh para pelaku usaha karena adanya pembatasan aktivitas. Dalam situasi tersebut, konsumen lebih banyak melakukan aktivitas di rumah dengan memanfaatkan teknologi digital. Sedangkan perubahan lanskap industri dan peta kompetisi baru ditandai dengan empat karakteristik bisnis yaitu hygiene, low-touch, less crowd, dan low-mobility.

Berkaca pada kondisi itu, WIKA melalui CSR mencari solusi untuk dapat beradaptasi dengan empat karakteristik tersebut. Menurut WIKA, pelaku usaha, termasuk UMKM perlu berinovasi dalam memproduksi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Salah satunya melalui WIKA Smart Block (WSB) yang kami create sebagai platform media promosi dan monitoring UMKM Mitra Binaan,” kata Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya di Jakarta, Kamis (16/9).

Konsep WSB meliputi aktivitas marketing omni channel bagi UMKM, seperti pembuatan stand dengan sistem knockdown dan moveable yang digelar secara terintegrasi dengan dukungan social media exposure dan aktivasi digital platform.

Sejak dirilis pada April 2021, program WIKA Smart Block (WSB) telah sukses mengatalisasi omzet transaksi penjualan 37 UMKM mitra minaan dalam empat bulan kiprahnya. Hal itu menunjukkan adanya sebuah pencapaian dari sinkronisasi produk yang berkualitas dengan optimalisasi wadah pemasaran digital bagi para mitra binaan WIKA.

“Hampir 50 persen dari total omzet yang awalnya sebesar Rp 1,45 miliar menjadi Rp 2,17 miliar per Agustus 2021 ini. Pada momentum bazaar menyambut hari Kemerdekaan ke-76 lalu, omzet penjualan UMKM mitra binaan WIKA menyentuh angka Rp 135 juta,” terangnya.

Melalui pendampingan seperti sharing online UMKM yang dijembatani Ikatan Ibu-Ibu WIKA (IIWIKA) juga bisa memediasi dan menstimulasi lahirnya gagasan dan ide usaha para mitra binaan sebagai pemecah persoalan sosial ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi.

“Pandemi memang membuat aktivitas tidak semobile biasanya. Namun, melalui platform digital, WSB dan sharing online, komunikasi, transfer ilmu, dan pengalaman tentang produksi, brand awareness, dan inovasi UMKM mitra binaan dapat terjaga,” ujar Dian Agung, Ketua IIWIKA. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *