Headline

GeNose Akan Diterapkan di Seluruh Moda Transportasi Umum

0

Kerjha — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan penerapan alat pendeteksi Covid-19 karya anak bangsa GeNose pada berbagai moda transportasi umum, termasuk transportasi laut dan udara.

Rencana itu dibahas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, MenkoPMK Muhadjir Effendy, serta jajaran UGM Yogyakarta di Kantor KemenkoPMK dan Kemenkomarves, Jakarta, Selasa (23/2).

Dalam pertemuan dengan kedua Menko, Budi Karya hadir bersama Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM Paripurna dan Inisiator dan Peneliti GeNose dari UGM Kuwat Triyana, Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, dan Dirut KAI Didiek Hartantyo.

“Di kereta api, animo masyarakat untuk menggunakan GeNose sangat bagus dan saat ini para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara juga menginginkan penggunaan GeNose. Untuk itu, kami melaporkan kepada Pak Menko tentang rencana itu, dan tentunya akan kami lakukan dengan hati-hati,” kata Budi Karya.

Ia menambahkan, penerapan GeNose di simpul-simpul transportasi diperlukan agar masyarakat mendapatkan akses terhadap alat pendeteksi (screening) Covid-19 yang lebih terjangkau, sehingga dapat mengurangi potensi penularan saat menggunakan transportasi umum.

Direncanakan penggunaan alat deteksi GeNose juga akan diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada akhir minggu ini secara acak. Sementara, di sektor udara akan mulai diterapkan pada 1 April 2021 mendatang karena ada beberapa hal yang harus dibahas lebih lanjut secara teknis operasionalnya.

Budi Karya menjelaskan, penerapan pemeriksaan melalui GeNose di sektor kereta api bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi para pemangku kepentingan di sektor perhubungan laut dan udara. Ia meminta Dirjen Perhubungan Udara dan Laut untuk mempersiapkan mekanisme dan SOP-nya, menyesuaikan dengan regulasi yang ada di kedua sektor tersebut.

Sementara itu, MenkoPMK Muhadjir Effendy mengatakan, sangat mendukung kehadiran GeNose sebagai salah satu alternatif alat pendeteksi Covid-19 yang digunakan di simpul-simpul transportasi, karena GeNose merupakan produk dalam negeri dan memiliki kelebihan-kelebihan seperti lebih mudah dan aman penggunaannya, serta tingkat akurasi cukup tinggi.

“Semoga ke depannya dapat diproduksi secara massal dan dapat terus dikembangkan sehingga tingkat akurasinya akan semakin meningkat. Kita akan terus memperbanyak penggunaan GeNose untuk kepentingan pelayanan publik. Tidak hanya untuk perjalanan, tetapi juga bisa digunakan di tempat yang lain yang sangat membutuhkan,” ucap Muhadjir.

Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan juga menyatakan dukungan penuh penerapan GeNose dan menyetujui rencana diberlakukannya penggunaan GeNose sebagai salah satu alternatif alat pendeteksi Covid-19 mulai 1 April 2021 pada seluruh moda transportasi.

“Saya menyetujui seluruh simpul transportasi menggunakan GeNose sebagai salah satu alternatif alat pengecekan terhadap Covid-19, tetapi kualitas dari GeNose ini harus terus ditingkatkan,” tutur Luhut.

Saat ini penggunaan GeNoe sebagai syarat perjalanan sudah dilakukan untuk angkutan kereta api jarak jauh, serta untuk angkutan bus dan penyeberangan yang dilakukan secara acak (random/tidak wajib).

Dirut PT KAI Didiek Hartantyo menyatakan, hingga saat ini GeNose sudah diterapkan di delapan stasiun KA yaitu : Stasiun Senen dan Gambir di Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Solo Balapan, Yogyakarta Tugu dan Surabaya Pasar Turi. Dan akan terus ditambah hingga ke 44 stasiun yang ada di Jawa dan Sumatera.

Sementara UGM yang diwakili Paripurna dan Kuwat Triyana menyatakan akan terus meningkatkan kinerja alat GeNose dengan terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan agar tingkat akurasinya semakin tinggi. Selain itu, dari sisi produksi dan distribusi juga akan terus ditingkatkan. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *