Oleh 
Kerjha — Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo (Joglo) resmi beroperasi di jalur Yogyakarta-Solo setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin (1/3) lalu.
KRL tersebut adalah produksi PT INKA (Persero), BUMN manufaktur kereta api yang berpusat di Madiun, Jawa Timur. KRL itu biasa disebut KRL KfW, yang merupakan kependekan dari Kreditanstalt für Wiederaufbau.
Muasal nama KRL KfW lantaran KRL ini dipesan oleh Kementerian Perhubungan pada 2008 dengan bantuan dana pinjaman dari bank milik pemerintah Federal Jerman, yakni “Kreditanstalt für Wiederaufbau.” Karena itulah, akhirnya kereta ini identik dengan nama KRL KfW.
Senior Manager Program Kemitraan & Bina Lingkungan, CSR & Stakeholder Relationship PT INKA, Bambang Ramadhiarto mengatakan KRL ini terdiri dari empat kereta dalam satu trainset atau rangkaiannya.
Bambang menuturkan, KRL ini dulu dioperasikan di area Jabodetabek sekitar 2013, namun kemudian oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) direvitalisasi sebanyak 10 trainset.
Perubahan pada eksterior tampak pada color scheme bernuansa batik. Sedangkan, pada interior, selain penambahan corak batik pada sisi dinding dan atap, keseluruhan interiornya diperbarui seperti kursi dengan material dan desain untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.
“Saat kondisi normal, satu trainset KRL ini dapat menampung 670 penumpang, baik penumpang duduk maupun yang berdiri. Sedangkan pada kondisi penuh (di luar masa pandemi), KRL Joglo ini dapat menampung hingga 954 penumpang,” kata Bambang.
Presiden Jokowi berharap dengan beroperasinya KRL Joglo lintas Yogyakarta-Solo akan mendorong pariwisata dan ekonomi Tanah Air, utamanya di wilayah Yogyakarta dan Solo.
KRL Joglo tersebut menggantikan KA Prambanan Ekspres yang lebih dulu beroperasi. KRL Joglo dinilai lebih cepat dibanding kereta api Prambanan Ekspres (Prameks). Selain itu, KRL Joglo juga merupakan transportasi massal yang ramah lingkungan. (TUT)
Comments