Headline

Cara PGN Tingkatkan Daya Saing UMKM 

0

Kerjha ― Perusahaan Gas Negara (PGN) berkomitmen meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah offstake station. Melalui program corporate social responsibility (CSR), misalnya, PGN turut mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah binaannya.

Menurut Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, melalui berbagai program ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat unggul dan berdaya saing, sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka.

“PGN ingin mendorong kemajuan desa-desa di sekitar wilayah operasi, tak harus selalu bidang energi. Karena itu, kami bantu meraih peluang-peluang ekonomi yang mudah dijangkau oleh masyarakat setempat. Rata-rata UMKM yang berada di desa binaan PGN bergerak pada bidang makanan siap saji dan kebutuhan pokok,” kata Rachmat melalui rilis media yang dikutip Minggu (28/6).

Adapun desa-desa binaan PGN yang berhasil mendirikan UMKM antara lain:

Pertama, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pagardewa di Muara Enim, Sumatera Selatan, yang memiliki UMKM Jaya Mubarok, dengan produksi keripik tempe.

Kedua, BUMDes Sabar Subur di Teluk Terate Banten yang memiliki UMKM Kampung Kebarosan, dengan produksi keripik singkong. Selain itu juga ada di Kampung Lelengkong, yang memproduksi keripik singkong serta bawang goreng.

Ketiga, KPKM Tembesi Tower di Batam yang memiliki UMKM Mekarsari, Gundap Bahagia, Mekarsari Gundap, Mandiri Jaya, dan Lance Seroja. Sejumlah UMKM tersebut memproduksi aneka kue kering, keripik, kerupuk ikan, kerupuk ubi, kerupuk ongong, dan warung makan.

Keempat, BUMDes Tri Daya, Minosari Prima, dan Labuhan Maringgai Lampung, yang memiliki 20 UMKM yang bergerak pada usaha warung makan, warung kebutuhan bahan pokok, pembuatan kue kering, dan perdagangan di pasar rakyat.

“Implementasi program desa binaan dilakukan pada desa-desa yang berada di sekitar empat offtake station gas PGN. Keempatnya merupakan objek vital nasional, yaitu Bojonegara, Serang, Banten; Pagardewa, Muara Enim, Sumatera Selatan; Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Lampung; dan Panaran, Batam, Kepulauan Riau,” tutur Rachmat.

Menurut Rachmat, stasiun gas (offtake station) memiliki peranan strategis dalam menjaga stabilitas pasokan energi di Indonesia, sehingga PGN wajib menjaga keharmonisan dengan masyarakat setempat.

Rachmat juga berharap, peran aktif PGN ini dapat menyerap tenaga kerja masyarakat di sekitar offtake station sehingga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Program kemitraan UMKM ini, jelas Rahmat, setidaknya mampu memberdayakan 143 orang. Apabila semakin berkembang, maka dapat mengurangi pengangguran di desa-desa.

Selain itu, PGN juga mengembangkan program sosial ekonomi lain seperti membantu Koperasi Desa Petani Karet di Pagardewa, Muara Enim, Sumatera Selatan, di mana perusahaan turut memfasilitasi koperasi untuk dapat bekerja sama dengan perusahaan karet berskala nasional.

CSR PGN juga berpartisipasi menyalurkan energinya ke sektor lain, yaitu bantuan korban bencana alam dan nonalam serta bantuan pendidikan dan pelatihan.

Ada pula bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana ataupun sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, dan bantuan pengentasan kemiskinan.

Untuk diketahui, selama 2019, CSR PGN telah menyalurkan Rp 89,44 miliar kepada masyarakat. (NUR)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *