Headline

PLBN Terpadu Napan Tumbuhkan Ekonomi Perbatasan RI–Timor Leste

0

Kerjha — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan infrastruktur di area zona inti dan zona sub inti Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Napan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kini PUPR juga melanjutkan penguatan infrastruktur PLBN Napan dengan mengembangkan sarana prasana pendukung dengan target selesai akhir 2023.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan PLBN ini tidak hanya menjadi kebanggan bangsa Indonesia sebagai bangsa besar. Selain berfungsi sebagai pertahanan keamanan, sekaligus sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan Indonesia–Timor Leste.

“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata Menteri Basuki, belum lama ini.

Pengembangan sarana prasana pendukung PLBN Napan bersumber dari APBN 2023 senilai Rp 22 miliar. Anggaran tersebut di antaranya untuk pembangunan rest area, pagar kawasan, jalan kawasan, lanskap, perkuatan lereng, dan meubelair. Selain itu juga sekaligus melanjutkan pekerjaan pada zona inti, zona sub inti, zona TNI, dan zona Polri yang belum selesai.

Progres pekerjaan saat ini telah terkontrak sejak 28 April 2023 lalu dengan kontraktor pelaksana PT Metro Kresasi Indoteknik dan PT Cipta Multi Kreasi sebagai manajemen konstruksi. Ditargetkan pekerjaan sarana prasarana pendukung PLBN Napan selesai 3 Desember 2023, sesuai kontrak.

Pengembangan PLBN Terpadu Napan dilaksanakan untuk menindaklanjuti Inpres No. 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pengembangan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan. Dengan adanya PLBN Terpadu Napan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana andal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kawasan perbatasan di Provinsi Nusa Tenggara Timur sehingga menjadi kawasan perbatasan yang berdaya saing serta dapat mengurangi disparitas, khususnya di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

Sebelumnya pada 2020-2022, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT, Ditjen Cipta Karya telah menyelesaikan pekerjaan fisik berupa pembangunan gudang sita bangunan inti, bangunan cuci mobil, mess pegawai, toilet umum, mini terminal, gerbang tasbara, tempat pengelolaan sampah, Wisma Indonesia, bangunan TNI, dan bangunan Polri. Biaya pekerjaan dialokasikan pada anggaran tahun 2020-2022 sebesar Rp 106 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya Bangunan Gedung dan PT Virama Karya sebagai manajemen konsultan.

PLBN Napan terletak di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara yang berjarak sekitar 200 km dari Kota Kupang sebagai Ibu Kota Provinsi NTT dan dapat ditempuh sekitar 5 jam via jalur darat. Secara administratif, PLBN Napan siap dioperasikan untuk mendorong pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara dengan negara Timor Leste. (EDA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *