Headline

75 Tahun Indonesia Merdeka: Membangun Kemandirian Energi dan Industri

0

Kerjha — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bangsa Indonesia terus membangun kemandirian energi dan industri di usia kemerdekaannya yang memasuki 75 tahun.

Langkah ini, selain dilakukan melalui inovasi di bidang energi, juga dengan menggencarkan pembangunan kawasan-kawasan industri di pelosok negeri.

Dalam pidato kenegaraannya, Jokowi menyebutkan, di bidang energi, Indonesia telah berhasil memproduksi dan menggunakan B20, pada 2019 lalu. Sementara di tahun ini, sudah mulai menggunakan B30, sehingga mampu menekan nilai impor minyak Indonesia.

“Pertamina bekerja sama dengan para peneliti telah berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D100, yaitu bahan bakar diesel yang 100 persen dibuat dari minyak kelapa sawit, yang sedang uji produksi di dua kilang kita,” kata Jokowi di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).

Melalui ikhtiar ini, lanjut Jokowi, akan mampu menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani untuk kapasitas produksi 20 ribu barel per hari.

Selain itu, hilirisasi bahan mentah lain juga terus dilakukan secara besar-besaran. Batu bara diolah menjadi methanol dan gas.

“Beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi, dan sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah tinggi,” ujarnya.

Untuk menguatkan kemandirian, Indonesia juga mengolah biji nikel menjadi ferro nikel, stainless steel slab, lembaran baja, termasuk mengembangkannya menjadi bahan utama untuk baterai lithium.

Melalui langkah strategis inilah, Indonesia akan memperbaiki defisit transaksi berjalan, meningkatkan peluang kerja, dan mulai mengurangi dominasi energi fosil.

Di bidang industri, Indonesia juga membangun prinsip kemandirian yang sama. Kawasan-kawasan industri dibangun secara besar-besaran.

Upaya ini, misalnya, bisa dilihat dari pembangunan super koridor ekonomi pantai utara Jawa. Di sana, Kawasan Industri Batang serta Subang-Majalengka sedang dikembangkan dalam waktu singkat.

Pembangunan tersebut, disebut Jokowi, sengaja dirancang untuk mengundang investasi berkualitas, yang mampu bersinergi dengan UMKM, memberikan nilai tambah signifikan untuk perekonomian nasional, serta dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

“Kawasan industri serupa juga akan dibangun di berbagai daerah di seluruh Indonesia, bersinergi dengan kewirausahaan masyarakat dan UMKM, agar bisa menyediakan kesempatan kerja bagi generasi muda yang belum bekerja, dan meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok negeri,” lanjutnya.

Pemerintah pun berkomitmen untuk mewujudkan ekosistem nasional yang kondusif bagi perluasan kesempatan kerja yang berkualitas, termasuk menata regulasi yang tumpang tindih, rumit, dan menjebak semua pihak ke dalam risiko.

“Semua ini kita dedikasikan untuk perekonomian nasional yang adil, untuk kepentingan yang sudah bekerja, untuk kepentingan yang sedang mencari kerja, untuk mengentaskan kemiskinan, dengan menyediakan kesempatan kerja yang berkualitas seluas-luasnya. Kita ingin semua harus bekerja. Kita ingin semua sejahtera,” tegas Jokowi. (PAU)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *