Headline

Anggaran Kesehatan dan Vaksinasi 2021 Capai Rp 169,7 Triliun

0

Kerjha ― Pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan dalam APBN 2021 sebesar Rp 169,7 triliun. Dari total anggaran tersebut, sebesar Rp 60,5 triliun dialokasikan untuk vaksin dan penanganan Covid-19.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, anggaran tersebut di antaranya sebesar Rp 18 triliun digunakan untuk antisipasi pengadaan vaksin, Rp 3,7 triliun untuk antisipasi imunisasi, Rp 1,3 triliun untuk pembelian sarana prasarana laboratorium, litbang dan PCR yang pengadaannya diatur Kementerian Kesehatan sebesar Rp 1,2 triliun dan Badan POM sebesar Rp 100 miliar.

Selain itu, pemerintah juga masih mencadangkan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kelas III untuk masyarakat yang tidak mampu.

“Pengadaan vaksin direncanakan akan berjalan dari 2020, 2021 dan 2022 sesuai kebutuhan,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers secara vitual, Senin (17/12).

Vaksinasi ini, lanjutnya, akan dilaksanakan berdasarkan kriteria dan prioritas penerima, yakni dari sisi prioritas wilayah, penerima vaksin, jadwal, tahapan pemberian vaksin, juga standar pelayanan vaksinasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Nantinya program vaksinasi ini akan dilaksanakan Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan kementerian/lembaga (K/L), pemerintah daerah (pemda), BUMN, swasta serta organisasi profesi, di mana sebagian didanai oleh APBN dan sebagian dilakukan secara mandiri.

Untuk diketahui, pada 2020, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan Rp 96,17 triliun dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk bidang kesehatan.

Pemerintah juga mencadangkan Rp 35,1 triliun dalam APBN 2020 untuk program vaksinasi dan pengadaan vaksin, termasuk pengadaan vaksin yang tiba pada Minggu (6/12) malam.

Pada tahun ini, Kementerian Kesehatan telah membelanjakan Rp 637,3 miliar untuk pengadaan vaksin yaitu untuk 3 juta dosis dari Sinovac serta 100 ribu dosis vaksin Cansino pada Desember ini.

Pemerintah akan mengikuti sasaran vaksin yang ditetapkan Kementerian Kesehatan berdasarkan saran dari organisasi profesi seperti Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan World Health Organization (WHO), dengan target usia 18-59 tahun tanpa komorbid.

Dari sisi alat pendukungnya, saat ini juga telah dibelanjakan untuk jarum suntik, alkohol swab, dan safety box sebesar Rp 277,45 miliar. Kemudian karena vaksin harus disimpan di tempat pendingin vaksin refrigerator, maka juga telah dibeli sebanyak 249 unit, cold box 249 unit, alat pemantau suhu vaksin 249 unit, vaksin carrier 498 unit, dan APD dengan pembelanjaan sebesar Rp 190 miliar. (MUR)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *