Headline

Awas, Banyak Demonstran Reaktif Covid-19

0

Kerjha ― Aksi demonstrasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang merebak di berbagai kota ternyata membawa dampak yang kurang baik. Aksi yang mengundang kerumunan massa dalam jumlah besar itu malahan menghasilkan banyak peserta yang dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil testing.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, dari data sementara menunjukkan jika massa yang diamankan di berbagai provinsi menunjukkan kondisi memprihatinkan tersebut.

Jika dirinci, lanjut Wiku, sebaran di Sumatera Utara terdapat 21 orang reaktif dari 253 demonstran, DKI Jakarta ada 34 dari 1.192 demonstran, Jawa Timur ada 24 dari 650 demonstran, Sulawesi Selatan ada 30 dari 261 demonstran, Jawa Barat ada tiga dari 39 demonstran, DI Yogyakarta ada satu dari 95 demonstran. Sementara hasil testing di Jawa Tengah masih dalam tahap konfirmasi.

“Ini adalah cerminan puncak gunung es dari hasil pemeriksaan yang merupakan contoh kecil saja bahwa virus ini dapat menyebar dengan cepat dan luas. Angka ini diprediksi akan meningkat dalam dua sampai tiga minggu ke depan,” jelas Wiku, Selasa (13/10).

Wiku bilang, peluang penularan Covid-19 dari demonstran yang positif kepada demonstran lainnya yang berada di lokasi yang sama, sangat terbuka lebar.

Untuk mencegah penularan lebih lanjut dari demonstran itu, Satgas Covid-19 menganjurkan kelompok utama aksi unjuk rasa yakni buruh dan mahasiswa dilakukan pemeriksaan. Bagi demonstran mahasiswa menjadi tanggung jawab universitasnya.

“Kami imbau bagi pihak universitas yang mahasiswanya mengikuti kegiatan tersebut, untuk melakukan identifikasi serta testing. Bagi mahasiswa yang reaktif untuk segera ditelusuri kontaknya, dan sediakan lokasi isolasi yang terindikasi reaktif atau positif,” ujarnya.

Bagi demonstran kelompok buruh, perusahaan yang buruhnya mengikuti aksi agar membentuk Satgas Covid-19 tingkat perusahaan. Satgas perusahaan ini agar berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan screening kepada buruh yang mengikuti aksi penyampaian aspirasi. “Bagi yang hasil testingnya reaktif dapat segera ditelusuri kontaknya,” saran Wiku.

Tidak hanya itu, bagi anggota kepolisian yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa pun dianjurkan untuk melakukan testing. Jika ada yang reaktif agar dilakukan tracing kontak terdekatnya. Lalu bagi masyarakat yang anggota keluarganya mengikuti aksi unjuk rasa untuk segera memeriksakan diri.

“Bagi yang memilih untuk demonstrasi, ingat, demonstrasi tidak akan kehilangan esensinya jika kita tetap berlaku damai. Jaga jarak antardemonstran, selalu pakai masker, cuci tangan atau membawa hand sanitizer adalah salah satu andil memerdekakan bangsa ini dari pandemi Covid-19,” pesan Wiku. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *