Bank Mandiri Tebar Dividen Rp 33,06 Triliun

Kerjha — Bank Mandiri membagikan dividen tunai Rp 33,06 triliun atau 60 persen dari total laba bersih pada tahun buku 2023 sebesar Rp 55,1 triliun. Dari total deviden yang dibagikan, negara sebagai pengendali
emiten bersandi BMRI itu akan menerima Rp 17,18 triliun—yang akan disetorkan ke rekening kas umum negara.

Sementara itu, sebesar Rp 22,02 triliun atau 40 persen dari laba bersih yang dicetak bank berlogo pita emas itu akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

Keputusan tersebut ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digelar Kamis (7/3) ini.

Berdasarkan jumlah saham beredar Bank Mandiri yang mencapai 93,33 miliar lembar, maka nilai dividend per share yang ditebar ke pemegang saham adalah Rp 353,95 per saham.

Nilai dividen yang dibagikan Bank Mandiri saat ini naik 33,84 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY). Tahun lalu, Bank Mandiri membagikan dividen dividen senilai Rp 24,7 triliun atau 60 persen dari laba bersih tahun buku 2022 yang mencapai Rp41,2 triliun.

Kinerja Bank Mandiri pada 2023 lalu memang sangat moncer. Bank pelat merah ini mengantongi laba Rp 55,1 triliun sepanjang tahun, naik 33,7 persen secara YoY. Capaian itu ditopang pertumbuhan kredit di seluruh segmen.

Kredit korporasi per 31 Desember 2023 mencapai Rp 490 triliun, tumbuh 18,3 persen YoY. Tak hanya itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan segmen lain yaitu sebesar 21,2 persen YoY, menjadi Rp 238 triliun.

Lalu segmen SME naik 14 persen YoY menjadi Rp 77 triliun dan mikro tumbuh 10,4 persen YoY mencapai Rp 168 triliun.

Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Pada akhir 2023, rasio nonperforming loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only turun sebesar 86 basis poin (bps) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ke level 1,02 persen. (*)