Headline

Bendungan Kering Pertama di Indonesia Karya Brantas Abipraya

0

Kerjha ― PT Brantas Abipraya (Persero) tengah merampungkan bendungan kering pertama di Indonesia, yaitu Bendungan Ciawi. Bendungan yang ditargetkan tuntas pada akhir tahun ini direncanakan memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,40 hektare.

“Bendungan Ciawi ini nantinya akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik. Tak hanya sebagai pengendali banjir, bendungan ini pun dibangun untuk menjadi tempat wisata, yakni dikembangkan sebagai ecotourism park atau taman ekowisata dengan memanfaatkan kawasan konservasi pada bendungan,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (26/10).

Ditambahkan Anas, bendungan ini akan menampung air pada saat musim hujan saja, sedangkan pada saat musim kemarau, Bendungan Ciawi kering. Nantinya bendungan ini akan difungsikan sebagai penahan laju aliran air saat banjir dari hulu Sungai Ciliwung.

Sehingga diharapkan pada periode curah hujan tinggi, bendungan ini akan mampu menahan kelebihan air dan mengalirkannya secara terkontrol. Anas menambahkan, kehadiran Bendungan Ciawi targetnya akan mampu mengurangi puncak debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 21 persen.

Dikenal unggul dalam pembangungan infrastruktur air, khususnya bendungan, pada pembangunan Bendungan Ciawi ini Brantas Abipraya menambahkan spot-spot Instagramable untuk swafoto. Tak hanya itu, masyarakat sekitar atau wisatawan juga dapat berolahraga, berjogging sambil menikmati pemandangan cantik bendungan. Hal ini dikarenakan bendungan ini juga bakal dilengkapi jogging track.

Serius untuk terus meningkatkan mutu melalui pengembangan kompetensi dan keahlian tenaga kerja atau human capital yang dimiliki, Brantas Abipraya membangun sekolah dam pertama di Indonesia yaitu School of Dam and Water Resources.

Dengan adanya sekolah ini, Brantas Abipraya menjawab tantangan perubahan teknologi dan ilmu yang berkembang. Seperti diketahui, ilmu konstruksi dalam pembangunan bendungan akan terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi, seperti building information modelling (BIM), lean construction, teknologi konstruksi lain harus diikuti dengan sumber daya manusia yang juga unggul.

“Brantas Abipraya akan memastikan pembangunan bendungan ini berjalan lancar dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan keselamatan, kesehatan Kerja dan lingkungan (K3L). Kami pun akan terus mengembangkan kompetensi talenta Insan Abipraya, agar dapat lebih optimal lagi dalam membangun negeri,” tutur Anas. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *