Headline

BUMN Klaster Pangan Pasok 25 Ribu Ton Benih Padi untuk Sawah Sejuta Hektare

0

Kerjha ― BUMN Klaster Pangan terus bergerak menjalankan tugasnya memastikan keandalan pasokan bahan pangan untuk masyarakat.

Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono mengatakan, hingga Oktober 2021, perusahaan mencatat telah memasok benih padi sebanyak 25.203 ton atau untuk kebutuhan luasan lahan sawah sebesar 1.008.135 hektare.

Pasokan benih ini disalurkan langsung kepada para petani, yang diajukan melalui Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Perbenihan, Direktorat Serealia, Direktorat Perlindungan Tanaman dan Hortikultura serta Dinas Pertanian Daerah baik provinsi, kota dan kabupaten lewat program e-Katalog Benih Padi dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

“Hingga Oktober 2021 kami memasok benih padi untuk lebih dari 1 juta hektare sawah di 24 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut dapat menghasilkan sekitar 3 juta ton beras atau 10 persen dari kebutuhan beras nasional yang sebesar 30 juta ton,” ujar Maryono, Jumat (22/10).

Ia menyampaikan, produksi benih padi yang dilakukan Pertani selama ini juga dilakukan dengan melibatkan kelompok tani sehingga dapat mendukung kesejahteraan melalui program Serap Gabah Petani. Program tersebut dicanangkan melalui sinergi antar kementerian, baik Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Maryono optimistis setelah merger serta tergabung dalam holding pangan yang dipimpin PT RNI, perusahaan akan semakin mendapatkan lebih banyak kepercayaan dari para konsumen. Jika menilik di masa pandemi 2020 lalu, penjualan benih padi PT Pertani justru mengalami kenaikan, dengan membukukan penjualan benih padi sekitar 31 ribu ton.

Sebelumnya Menteri Erick Thohir mengatakan, transformasi pangan menjadi fokus utama pemerintah pada akhir tahun ini hingga tahun depan. Dia melihat persoalan pangan sangat kompleks, terlebih karena Indonesia sebagai negara agraris masih mencatatkan nilai impor yang cukup tinggi.

“Badan Pangan Nasional akan kita siapkan RNI sebagai fokus market, Bulog sebagai stabilisator, sehingga tidak tumpang tindih. Inilah yang diharapkan menjadi transformasi pangan yang harus didukung semua pihak, termasuk kementerian teknis maupun stakeholder lainnya,” tambah Erick.

Sementara Direktur PT RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, BUMN Klaster Pangan akan terus melakukan inovasi pengembangan produk dan model bisnis. Hal ini seiring dengan proses pembentukan Holding BUMN Pangan yang saat ini masih berjalan.

“Diharapkan, saat Holding BUMN Pangan telah resmi terbentuk, kami dapat langsung berlari menjalankan berbagai inisiatif strategis guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani, peternak, serta nelayan,” tutur Arief. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *