Headline

Cara BUMN Klaster Pangan Kembangkan Food Estate Sukamandi

0

Kerjha — Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Budi Gunadi Sadikin, menilik Pilot Project Food Estate 1.000 Hektare yang dikembangkan BUMN Klaster Pangan di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (23/7) kemarin.

Dalam kunjungan tersebut, Budi Gunadi mengecek langsung progres yang telah dikembangkan sejumlah perusahaan BUMN dalam proyek tersebut.

Di sana, Budi Gunadi mencoba teknologi Future Farming 4.0 milik RNI, meninjau Breeding Center, Gen Bank (Bank Benih), dan pabrik Integrated Rice Seed Prosessing Plant (IRSPP) milik Sang Hyang Seri. Selain itu, ia juga terlihat menanam padi serta mengunjungi pabrik pakan ikan dan udang milik Perum Perikanan Indonesia (Perindo).

Ada yang menarik dari konsep pengembangan Food Estate Sukamandi yang digarap sejumlah BUMN seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), dan PT Pupuk Kujang tersebut.

Selain ingin memacu pertumbuhan produksi beras nasional serta meningkatkan kesejahteraan petani, dari sisi pengelolaan, kolaborasi antar BUMN dinilai akan makin menguatkan hulu sampai hilir penguatan sektor pangan.

Menurut Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero) Karyawan Gunarso, pengembangan Food Estate Sukamandi digarap melalui program Corporate Farming yang terintegrasi dari hulu (produksi) hingga hilir (pemasaran).

Melalui pendampingan serta dukungan BUMN Klaster Pangan di dalam program ini, tingkat produktivitas di lahan dapat mencapai target peningkatan 70 persen, dari yang semula 5 ton per hektare menjadi 8,5 ton per hektare. Dengan demikian dari luas 1.000 hektare, dapat diperoleh 8.500 ton gabah kering panen (GKP).

“Di sisi produksi, Sang Hyang Seri bekerja sama dengan Pupuk Kujang yang berperan dalam analisa tanah, penyediaan pupuk organik, obat pertanian, serta prasarana penunjang pertanian lainnya,” terang Gunarso.

Dalam kolaborasi ini, Sang Hyang Seri ditugaskan sebagai penyedia lahan, benih, serta inisiator kerja sama dengan petani. Dalam skema bisnis Corporate Farming tersebut, BUMN terlibat menjalankan peran sesuai dengan core bisnisnya masing-masing.

Sementara itu, di sisi manufaktur, Pertani mengambil peran sebagai penyedia fasilitas pengolahan modern dari mulai drying, cleaning, hingga packaging. Pertani juga berperan sebagai off taker yang akan menjamin penyerapan gabah yang dihasilkan petani.

Adapun, distribusi dan pemasaran produk pertanian dilakukan oleh RNI. Selain itu, RNI juga memberikan dukungan analisis serta pemetaan lahan melalui teknologi Future Farming 4.0.

“Kolaborasi antara BUMN Klaster Pangan ini akan mengarah pada pengembangan sistem pengelolaan pertanian modern yang mengedepankan efektivitas, efisiensi, serta penggunaan material organik atau ramah lingkungan,” tutur Gunarso.

Strategi pengembangan Food Estate Sukamandi ini meliputi upaya intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian.

Sang Hyang Seri sendiri telah menerapkan diversifikasi melalui pemanfaatan lahan di sekitar sawah untuk budidaya tanaman kebun seperti cabai.

“Diharapkan pola Corporate Farming yang diterapkan di Sukamandi dapat menjadi contoh bagi sistem pengelolaan pertanian di kawasan lain sehingga tujuan pemerintah mencetak lebih banyak lumbung pangan dapat tercapai,” lanjutnya.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Imam Paryanto, Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo, Direktur Utama Sang Hyang Seri Karyawan Gunarso, Direktur Utama Pertani Maryono, Direktur Utama Perindo Fatah Setiawan Topobroto, dan Direktur Utama Pupuk Kujang Rita Widayati. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *