Headline

Di Batang, Lokasi Relokasi Perusahaan Multinasional Dipersiapkan

0

Kerjha ― Disengat terik mentari, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak berjalan di hamparan tanah luas di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siang tadi.

Selain mengecek kondisi lahan, Jokowi juga terlihat memastikan rencana detail pengembangan pembangunan di kawasan tersebut.

Di titik lokasi seluas kurang lebih 4.000 hektare inilah, nantinya Kawasan Industri Terpadu Batang akan didirikan.

Pada fase pertama, 450 hektare dari total jumlah tersebut telah disiapkan untuk membangun tiga zona, yakni manufaktur dan logistik, inovasi dan ekonomi kreatif, serta industri ringan dan menengah.

Jokowi menegaskan, pembangunan kawasan industri di Batang ini dibertujuan untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Kenapa kita buka kawasan industri di Batang ini? Satu saja jawabannya. Kita ingin membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. Cipta lapangan kerja, itu yang kita tuju,” ujar Jokowi, Selasa (30/6).

Pengembangan kawasan di wilayah ini juga dimaksudkan untuk menyiapkan lokasi bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang belakangan banyak melakukan relokasi dari Tiongkok ke sejumlah negara lainnya.

Sebagai salah satu nilai tambah dan daya saing, pemerintah mengonsepkan kawasan industri ini untuk memudahkan investor masuk ke Indonesia. Urusan perizinannya akan dipegang langsung oleh pemerintah. Para investor hanya perlu menyewa tanah dalam jangka panjang di kawasan khusus industri yang telah disiapkan ini.

Saat ini, kata Jokowi, Indonesia harus meningkatkan daya saingnya untuk dapat mendatangkan investasi yang pada akhirnya akan membuka lapangan kerja.

Karena itulah, Indonesia tidak boleh kalah dengan negara-negara lain yang juga sibuk berbenah untuk memberikan kemudahan dan pelayanan bagi investasi yang masuk ke negara mereka.

Untuk diketahui, saat ini terdapat tujuh perusahaan yang sudah memastikan merelokasi usaha mereka ke Indonesia. Diperkirakan relokasi tersebut akan mendatangkan nilai investasi sebesar USD 850 juta dan mampu menyerap kurang lebih 30.000 tenaga kerja lokal.

Bidang usaha perusahaan yang akan relokasi tersebut meliputi industri elektronika, audio dan video, lampu dengan tenaga surya, hingga suku cadang kendaraan bermotor yang semuanya berorientasi ekspor.

Selain itu, terdapat 17 perusahaan lain yang menyatakan komitmen untuk melakukan relokasi atau diversifikasi usaha mereka ke Indonesia. (NUR)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *