Headline

Ekonomi Indonesia Terus Tumbuh di Tengah Dinamika Global

0

Kerjha ― Pertumbuhan ekonomi nasional melanjutkan tren penguatan pada triwulan I-2023 sebesar 5,03 secara tahunan atau year-on-year (YoY). Hal ini menunjukkan jika perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah dinamika perekonomian global yang masih melambat.

Angka tersebut melampaui sebagian besar prediksi analis pasar bahkan berada di atas Tiongkok yang tumbuh 4,5 persen pada triwulan yang sama.

Kuatnya pertumbuhan ekonomi triwulan I, didukung oleh aktivitas konsumsi masyarakat. Konsumsi rumah tangga, misalnya, tumbuh sebesar 4,5 persen (YoY), menguat dibanding pertumbuhan triwulan I-2022 (4,3 persen) dan tumbuh positif 0,2 persen secara quarter-to-quarter.

“Hal ini mencerminkan terjaganya penguatan daya beli masyarakat yang ditopang oleh stabilitas harga di dalam negeri serta meningkatnya pendapatan masyarakat seiring dengan keberlanjutan penciptaan lapangan kerja. Dalam hal ini, APBN berperan penting, baik sebagai shock absorber dalam meredam tekanan inflasi global maupun dalam mendorong penguatan aktivitas ekonomi,” jelas Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dikutip Sabtu (6/5).

Konsumsi pemerintah juga kembali tumbuh positif sebesar 4,0 persen (YoY), sehingga turut mendorong aktivitas sektor swasta. Percepatan penyerapan belanja APBN, khususnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS), mendorong pertumbuhan konsumsi pemerintah di triwulan ini. Komponen belanja APBN yang termasuk ke dalam konsumsi pemerintah, seperti belanja barang jugs tumbuh tinggi sebesar 36,4 persen, serta belanja pegawai tumbuh 1,2 persen.

Selain itu, belanja negara terus dioptimalkan untuk mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat melalui program bantuan sosial. Hal ini juga menunjukkan bahwa konsolidasi fiskal yang dilakukan oleh pemerintah di 2023 ini tidak menahan laju percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari sisi produksi, sektor-sektor unggulan tetap tumbuh positif, termasuk sektor primer. Sektor pertambangan masih tumbuh kuat sebesar 4,9 persen di tengah moderasi harga komoditas global. Sektor manufaktur dan perdagangan menjadi kontributor utama dari sisi produksi. Sektor manufaktur tumbuh sebesar 4,4 persen (YoY) ditopang oleh masih kuatnya permintaan domestik menjelang Ramadan dan tingginya permintaan atas komoditas hilirisasi seperti CPO dan olahan mineral.

Selain itu, kinerja pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan masih cukup menjanjikan di tengah perlambatan ekonomi global. Resiliensi tingkat pertumbuhan ekonomi hingga triwulan I menjadi indikasi kuat bahwa daya tahan perekonomian nasional dalam menghadapi tekanan global terus membaik.

“APBN 2023 telah didesain secara konservatif dan antisipatif terhadap perlambatan ekonomi global, termasuk dampak rambatan dari moderasi harga komoditas. Di sisi lain, kebijakan fiskal juga diarahkan untuk mempercepat pelaksanaan agenda reformasi struktural, khususnya melalui penguatan kualitas SDM, percepatan pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kualitas kelembagaan dan regulasi,” tutur Sri Mulyani. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *