Headline

Ekonomi Tumbuh 7,07 Persen, Himbara Kian Optimistis

0

Kerjha ― Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) semakin optimistis dalam menyalurkan kredit di sisa tahun ini, menyusul pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 yang mencapai 7,07 persen year on year (YoY).

BPS mencatat capaian itu mengalami perbaikan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2021 yang terkontraksi sebesar 0,71 persen (YoY).

Terkait hal itu, Ketua Himbara yang juga Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso mengatakan sangat bersyukur Indonesia terlepas dari resesi ekonomi akibat pandemi yang terjadi.

Dia mengungkapkan selama ini Himbara telah menjadi mitra utama pemerintah dalam implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hingga Mei 2021 total penyaluran stimulus untuk PEN tercatat sebesar Rp 370,55 triliun (di luar restukturisasi) kepada 51,77 juta penerima. Sedangkan realisasi restrukturisasi kredit Himbara atas nasabah terdampak Covid-19 mencapai sebanyak 3,43 juta nasabah dengan total baki debet sebesar Rp 411,14 triliun.

Dengan perbaikan ini, Himbara semakin optimistis momentum pemulihan ekonomi semakin dekat. Perbaikan kondisi ekonomi itu, kata dia, ditopang pertumbuhan kredit perbankan yang menunjukkan tren perbaikan. Bahkan, untuk pertama kalinya pertumbuhan kredit positif sekitar 0,6 persen secara YoY pada Juni 2021 yang sebelumnya selalu negatif selama delapan bulan berturut-turut sejak Oktober 2020. Sebagai contoh, pertumbuhan kredit BRI, khususnya segmen mikro tumbuh sebesar 17 persen YoY.

“Pertumbuhan ekonomi ini, sangat memberikan harapan ke depannya. Ini menunjukkan pemulihan yang nyata baik dari sisi permintaan maupun produksi dan diharapkan menjadi titik balik pemulihan dan percepatan ekonomi ke depan. Momentum pemulihan ekonomi ini harus dijaga,” ujar Sunarso.

Beberapa faktor yang mendorong percepatan pemulihan nasional tersebut, pertama adalah program akselerasi vaksinasi yang masif. Kedua, dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat sehingga menopang pertumbuhan. Dia menyebut, dalam hal ini pemerintah mendukung pemulihan ekonomi dengan berbagai kebijakan yang pro growth dan pro poor.

Ketiga, pemulihan ekonomi global mendorong sektor eksternal yaitu ekspor yang lebih baik tahun ini. Keempat, keberhasilan menjaga iklim investasi yang berpeluang lebih tinggi pada tahun ini sehingga dapat menyerap tenaga kerja.

Kelima, pertumbuhan kredit perbankan nasional yang mulai positif. Capaian itu lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat negatif. Dengan pola seperti ini, kata Sunarso, diyakini pertumbuhan kredit akan kembali tercatat positif hingga akhir 2021.

Terakhir konsumsi masyarakat yang kembali rebound setelah pembukaan kembali ekonomi. Berdasarkan tracking pola belanja yang dilakukan oleh Himbara, terlihat masyarakat Indonesia semakin cepat melakukan penyesuaian belanja pasca dilakukannya pembatasan mobilitas.

Oleh karena itu dia yakin transaksi belanja akan kembali meningkat ketika kasus Covid-19 dapat diturunkan secara berkelanjutan. Juga jika pembatasan aktivitas ekonomi kembali dilonggarkan.

“Dengan berbagai faktor-faktor tersebut, bank-bank Himbara meyakini bahwa pemulihan ekonomi Indonesia sudah terlihat dan dalam jalur yang benar. Saat ini sudah terlihat cahaya terang di ujung lorong yang gelap, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2021 adalah tanda dan modal yang sangat positif untuk kebangkitan Indonesia,” ujarnya menegaskan.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Royke Tumilaar menyatakan hal yang sama. Selaku anggota Himbara pihaknya pun siap menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan program dan stimulus dari pemerintah.

“Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan, terutama di segmen UMKM menjadi salah satu sinyal dari pemulihan ekonomi nasional. Di sisi lain, pandemi ini turut mempercepat langkah perbankan untuk meningkatkan layanan digitalnya. Tren positif pertumbuhan transaksi digital perbankan menandakan bahwa ekonomi masyarakat yang semakin berputar,” ujarnya.

Selaras dengan itu, data BPS menyebut menurut pengeluaran, 84,93 persen PDB pada triwulan II-2021 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Sedangkan menurut lapangan usaha 64,85 persen PDB berasal dari industri, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Terkait pertumbuhan ekonomi tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi mengatakan, penting sekali memprioritaskan penyaluran kredit untuk sektor-sektor usaha yang memiliki peran besar mengatrol pertumbuhan ekonomi tersebut. Di samping itu, kondisi perbankan di Indonesia cukup kuat dan stabil, terlihat dari capital adequacy ratio (CAR) perbankan pada bulan Mei 2021 mencapai 24,3 persen serta likuiditas perbankan yang juga tetap terjaga ample di level 82,77 persen per Mei 2021.

“Untuk mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi, Bank Mandiri menumbuhkan penyaluran kredit. Bahkan secara konsolidasi pada Juni 2021 naik 16,4 persen secara YoY, termasuk pembiayaan ke segmen UMKM yang naik 20,1 persen,” tuturnya.

Penyaluran kredit tersebut salah satunya ditopang oleh segmen wholesale Bank Mandiri yang tercatat tumbuh sebesar 7,13 persen menjadi Rp 534,2 triliun pada akhir Juni 2021. Darmawan menambahkan, ruang pertumbuhan kredit di sepanjang 2021 masih cukup terbuka, ditopang oleh potensi peningkatan dari sektor-sektor yang masih mencatat perbaikan seperti telekomunikasi, pertanian, perkebunan dan jasa kesehatan.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN Haru Koesmahargyo mengaku siap mengawal pemulihan ekonomi nasional di sektor perumahan. Pasalnya, selama ini sektor perumahan menjadi salah satu lokomotif dalam turut serta memulihkan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

Menurut Haru, momentum pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 yang sangat baik perlu dikawal oleh perbankan agar bisa memenuhi target pemerintah hingga akhir tahun ini. “Bank BTN konsisten untuk tetap fokus pada pembiayaan perumahan khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” jelas Haru. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *