Headline

Emergency Medical Team Diberangkatkan ke Turki

0

Kerjha — Pemerintah mengirimkan bantuan Emergency Medical Team (EMT) dan tim pendukung ke Turki. Bantuan kemanusiaan tahap kedua ini diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia melalui Base Off, Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (13/2).

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, total terdapat 119 orang yang dikirim untuk membantu penanganan pascagempa yang terjadi di Turki dan Suriah.

“Kita sudah memberangkatkan EMT ke Turki untuk membantu masyarakat Turki. Total ada 119 orang yang berangkat. Ini kolaborasi yang sangat luar biasa, ada BNPB, Kemenkes, TNI, Polri, IDI dan para relawan,” kata Sekjen Kunta melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (15/2).

Sekjen Kunta merinci, dari 119 orang yang diberangkatkan, terdapat 105 orang EMT yang berasal dari Kementerian Kesehatan 66 orang, TNI 17 orang, Polri 17 orang dan BNPB empat orang. Sementara sisanya merupakan tim pendukung dari Kemenlu, BNPB, TNI dan Polri.

“Di situ ada dokter, perawat serta tim pendukung. Ada juga berbagai macam spesialis seperti orthopedi, bedah, dokter umum, dan ahli-ahli yang diperlukan,” ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Suharyanto menyebutkan, tim medis yang berangkat ini akan menyusul Tim MUSAR yang telah berangkat terlebih dulu Sabtu (11/2) lalu.

Nantinya, tim medis hanya akan ditempatkan di wilayah Turki. Penempatan tim medis itu, terang Suharyanto, karena alasan keamanan.

“Karena pertimbangan keamanan, tim EMT hanya akan ditempatkan di Turki. Tapi untuk Suriah karena dampaknya lebih kecil dibandingkan Turki, tetap setelah ini kami akan kirim bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan,” jelasnya.

Adapun logistik dan peralatan yang akan dikirimkan di antaranya rumah sakit lapangan, tenda, matras, sleeping bag, velbed, genset, dan makanan siap saji.

“Kemungkinan minggu depan kita kirim, masing-masing dua pesawat. Dua pesawat untuk Turki dan dua pesawat untuk Suriah,” katanya.

Suharyanto meminta kepada tim EMT yang dikirim untuk tetap hati-hati dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini, sebab suhu di Turki saat ini sangat dingin.

“Tugas bapak/ibu berat, cuaca juga sangat dingin. Kami semua sangat bangga, dan tentu saja kami terus mendoakan. Tolong begitu sampai di sana bekerja dengan sebaik-baiknya dan tetap kesehatan diri sendiri harus diutamakan,” pesannya. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *