Headline

Empat Transformasi di Usia Perak Kementerian BUMN

0

Kerjha — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) genap berusia 25 tahun. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, 25 tahun merupakan sebuah perjalanan panjang, namun belum cukup untuk membangun Indonesia. Begitu juga dengan transformasi BUMN yang tidak cukup dilakukan hanya dalam waktu tiga tahun.

Kendati begitu Erick bersyukur, di usia ke-25 tahun, Kementerian BUMN terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

“Ada empat transformasi yang kita dorong, transformasi core value, infrastruktur aturan main, dan kesejahteraan para pegawai Kementerian BUMN,” ujar Erick Thohir dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-25 Kementerian BUMN di taman Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (13/4).

Erick menyampaikan, Akhlak tidak hanya menjadi pedoman untuk para pegawai Kementerian BUMN dalam bekerja, tapi juga tertanam dalam kehidupan sehari-hari. Erick menyebut banyak riset yang berbicara mengenai kejujuran merupakan prioritas saat ini. Dan hal tersebut menjadi salah satu penilaian tinggi di Kementerian BUMN maupun BUMN.

“Saat yang bersamaan, kita juga memperbaiki infrastruktur di Kementerian BUMN, baik untuk lantai 22, lobi yang representatif, lobinya menjadi korporatif, ada bank di kanan-kiri dan kita perlihatkan program-program yang kita lakukan,” ucap Erick yang didampingi Wakil Menteri 1 Pahala Mansury dan Wakil Menteri 2 Kartiko Wirjoatmodjo, pejabat eselon satu, karyawan serta sejumlah direktur utama dan komisaris BUMN.

Tak hanya area dalam Kementerian BUMN, Erick mengatakan halaman Kementerian BUMN kini juga memiliki taman yang nyaman dan menjadi healing space bagi para pegawai maupun tamu.

Untuk transformasi ketiga, Erick telah melakukan terobosan dalam penyederhanaan aturan dari 45 peraturan menteri menjadi tiga peraturan menteri. Erick menilai pemangkasan aturan memudahkan dalam bekerja dan tidak ingin aturan yang ada justru membelenggu langkah Kementerian BUMN dalam memperbaiki BUMN.

“Kalau ini takut, itu takut, tidak usah kerja kalau takut semua. Kini perlindungan di aturan mainnya jelas. Transformasi core value sudah ada, transformasi infrastruktur mulai dirasakan, transformasi aturan main sudah diselesaikan kemarin. Kita sekarang sedang buat blueprint BUMN untuk 10 tahun yang akan datang,” lanjut Erick.

Namun begitu, Erick belum puas dan masih memiliki utang kepada pegawai Kementerian BUMN. Erick menilai para pegawai Kementerian BUMN harus mendapatkan apresiasi atas kerja kerasnya membenahi BUMN.

“Kayaknya kesejahteraan belum seimbang, saya sejak awal mendorong perbaikan UU BUMN supaya kalau BUMN dividen baik, Kementerian BUMN pun merasakan, jangan enak di sana, tidak enak di sini. Ini tidak mudah, tapi niat baik sudah kita dorong,” ucap Erick.

Erick juga meminta para direktur utama BUMN harus mendukung hal ini agar para pegawai Kementerian BUMN bisa merasakan manfaat dari transformasi BUMN. Erick menyampaikan upaya transformasi Kementerian BUMN memerlukan dukungan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Erick menyebut Kementerian BUMN kerap disamakan dengan kementerian lain. Padahal, Kementerian BUMN memiliki perbedaan yang cukup signifikan lantaran mengurus korporasi.

“Itu kenapa kita dorong UU BUMN, saya sudah tugaskan wamen bicara dengan Menpan-RB Azwar Anas yang cara berpikirnya sangat maju. InsyaAllah mendukung bahwa kementerian ini unik,” kata Erick. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *