Headline

Erick Thohir: Alihkan Proyek Bernilai Kecil ke UMKM

0

Kerjha ― Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta jajaran perusahaan BUMN untuk terus menopang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia.

Selain memperkuat dengan menjadikannya mitra binaan, Erick Thohir juga meminta perusahaan negara untuk mengalihkan proyek bernilai kecil kepada pelaku UMKM.

“Nantinya, BUMN tidak boleh ikut tender, apalagi yang kecil-kecil. Kita mau prioritaskan ke UMKM,” ujar Menteri Erick, akhir pekan lalu.

Menurut Erick, prioritas itu setidaknya ditujukan untuk delapan jenis usaha, di antaranya pengadaan makanan dan minuman termasuk alat berat.

Dengan langkah ini, lanjut Erick, maka akan turut membuat pemerataan di dunia usaha, sehingga mampu mendongkrak perekonomian nasional.

“Ini jadi tujuan ke depan dengan target Indonesia emas 2045, top lima besar ekonomi, pertumbuhan ekonomi 5,7 persen, populasi 319 juta dengan usia harapan hidup 75,5 tahun,” paparnya.

Dengan sumber daya alam dan jumlah penduduk Indonesia yang besar, Erick optimistis Indonesia akan mencapai tujuan itu. “Indonesia bisa jadi negara besar karena dua hal, penduduk dan sumber daya alam. Kita jangan jadi pasar lagi. Kita punya sumber daya alam, dan pasar yang sangat besar,” ucapnya.

Untuk diketahui, Kementerian BUMN juga telah mengembangkan ekosistem pasar digital UMKM bernama PaDi UMKM.

Melalui platform ini, UMKM akan dipertemukan dengan BUMN guna mengoptimalkan, mempercepat dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM, serta memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan. Di samping itu, platform tersebut akan membantu monitoring belanja BUMN pada UMKM.

Pada kick off PaDi UMKM dipimpin langsung Erick Thohir pertengahan Juni lalu, sekaligus dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dari sembilan BUMN yang terlibat dalam pengembangan PaDi UMKM.

“Saya yakin dengan adanya platform PaDi UMKM ini dapat memperluas channel UMKM serta membantu mempersiapkan UMKM dalam memasuki new normal melalui transaksi yang akan banyak dilakukan secara digital,” ujar Erick Thohir.

Berdasarkan hasil inventarisir belanja BUMN baik belanja modal maupun operasional tahun 2019 tercatat Rp 32,5 triliun belanja pada sektor UMKM yang dilakukan top 30 BUMN berdasar total aset. Kementerian menilai jumlah belanja BUMN pada UMKM masih bisa dioptimalkan. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *