Headline

Erick Thohir Pimpin Kolaborasi BUMN Kembangkan Kawasan Industri Batang

0

Kerjha ― Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memimpin langsung kolaborasi perusahaan BUMN untuk mewujudkan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah.

“Kementerian BUMN akan segera mengintegrasikan semua BUMN terkait, termasuk bekerja sama dengan BUMD dan swasta,” kata Erick Thohir, Selasa (30/6) kemarin.

Diterangkan Erick, pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang ini merupakan kolaborasi antara BUMN dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM).

Di kawasan seluas sekitar 4.000 hektare, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan cipta lapangan kerja akan dibuka seluas-luasnya.

Pada fase pertama, lahan seluas 450 hektare dari total 4.000 hektare tadi, telah disiapkan untuk membangun tiga zona, yakni manufaktur dan logistik, inovasi dan ekonomi kreatif, serta industri ringan dan menengah.

Dari rencana pengembangan ini, melalui PTPN III, Kementerian BUMN akan membebaskan lahan. “Sehingga tanah seluruh kawasan ini menjadi milik BUMN. Ini akan memudahkan dalam kerja sama dengan investor yang datang untuk menanamkan modal dengan cara sewa lahan berjangka panjang,” beber Erick.

Selain itu, BUMN lain yang  turut memfasilitasi Kawasan Industri Batang adalah Perkebunan Nusantara dan PPTN IX. Keduanya akan menyediakan lahan dan memproses konversi Hak Guna Usaha (HGU) ke Hak Pengelola Lahan (HPL).

Selain itu juga ada PT PP (Persero) yang bersama PT Kawasan Industri Wijayakusuma/KIW (Persero), akan merencanakan master development. Sementara Pelindo III akan mengelola pelabuhan, dan Pertamina akan menyediakan jaringan gas dan bahan bakarnya.

Dukungan infrastruktur untuk Kawasan Industri Terpadu Batang, diungkapkan Erick, sangat komplet karena terletak di sisi utara Tol Trans Jawa yang sudah disiapkan PT Jasa Marga Tbk (Persero).

“Serta akan disiapkan oleh PT KAI untuk menjadi dry port, sedangkan PLN menyiapkan jaringan listrik, dan saat ini PLTU Batang memiliki kapasitas 2×1.000 megawatt (MW) dan PLTS 50 MW,” tuturnya.

Melalui pengembangaan Kawasan Industri Terpadu Batang ini, Erick menegaskan perekonomian di Jawa Tengah akan semakin berkembang. Selain membawa dampak pada naiknya upah minimum regional (UMR) di provinsi ini yang masih tergolong rendah, juga akan akan meningkatkan pemerataan kualitas sumber daya manusia.

Hadirnya kawasan industri ini pada akhirnya juga akan menjadi penyeimbang kawasan industri lain seperti di Jakarta dan Pasuruan, Jawa Timur.

Untuk diketahui, saat ini terdapat tujuh perusahaan yang sudah memastikan akan merelokasi usaha mereka ke Indonesia. Diperkirakan relokasi tersebut akan mendatangkan nilai investasi sebesar USD 850 juta dan mampu menyerap kurang lebih 30.000 tenaga kerja lokal.

Bidang usaha perusahaan yang akan relokasi tersebut meliputi industri elektronika, audio dan video, lampu dengan tenaga surya, hingga suku cadang kendaraan bermotor yang semuanya berorientasi ekspor.

Selain itu, terdapat 17 perusahaan lain yang menyatakan komitmen untuk melakukan relokasi atau diversifikasi usaha mereka ke Indonesia. (NUR)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *