Headline

Erick Thohir Tak Ragu Copot Direksi yang Tak Dukung UMKM

0

Kerjha ― Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak ragu akan mencopot Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait peningkatan pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri (PDN).

Hal itu disampaikan Erick Thohir saat menghadiri “Aksi Afiliasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Bangga Buatan Indonesia” yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta, Senin (25/4).

“Saya meminta dan memastikan, apalagi sesuai instruksi bapak Presiden, para direksi BUMN harus menjalankan ini dengan sebaik-baiknya. Mohon maaf tidak ada maksud apa-apa, yang tidak komit boleh dicopot,” ujar Erick.

Erick mengatakan dukungan BUMN kepada UMKM merupakan salah satu prioritas yang ia lakukan sejak pertama kali menjabat sebagai Menteri BUMN.

Melalui sejumlah transformasi, Erick mengeluarkan sejumlah inovasi dalam peningkatan sinergitas antara BUMN dengan UMKM, salah satunya peluncuran platform Pasar Digital (PaDi) UMKM pada 17 Agustus 2020. Dalam platform tersebut, Erick menegaskan seluruh tender proyek BUMN di bawah Rp 400 juta harus diberikan kepada UMKM.

“Saya tegaskan dan meminta dengan hormat kepada seluruh direksi BUMN yang memang sudah ditugaskan secara langsung dalam program PaDi UMKM,” ungkapnya.

Program PaDi UMKM saat ini, lanjut Erick, sudah diikuti 15 ribu pelaku UMKM dengan nilai transaksi mencapai Rp 20 triliun. Ia optimistis capaian jumlah dan transaksi UMKM akan terus bertumbuh seiring arahan Presiden Joko Widodo agar meningkatkan penggunaan produk lokal.
Lebih lanjut Erick mengatakan keberpihakan terhadap UMKM merupakan hal yang menjadi keharusan. Pasalnya, lanjut Erick, UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian bangsa, terlebih saat terjadi kondisi krisis seperti pandemi.

“Penting sekali juga kita punya komitmen bersama, jangan hanya kontrak tapi juga bayarnya. Kadang-kadang bayarnya jadi problem. Saya suka mendapat pengaduan, kontraknya ada, barang sudah dikirim, bayarnya lama. Hal-hal seperti ini harus kita perbaiki,” terangnya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *