Oleh 
Kerjha ― Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan tidak ada tempat untuk aksi radikalisme dan terorisme di tubuh BUMN. Dia juga memastikan dukungan penuh atas upaya hukum dan sanksi bagi oknum BUMN yang terbukti terlibat dalam tindakan terorisme atau radikalisme.
“Saya dan segenap jajaran mendukung upaya hukum dan sanksi yang tegas bagi oknum di Kementerian BUMN maupun perusahaan BUMN yang terduga dan terbukti terlibat gerakan radikalisme dan terorisme tanpa terkecuali. Kita pastikan bersama-sama tidak ada tempat bagi terorisme di tubuh BUMN,” kata Erick Thohir melalui tayangan video, Kamis (16/9).
Pernyataan itu disampaikan Erick menyusul penangkapan terduga teroris oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Bekasi, yang melibatkan karyawan perusahaan BUMN PT Kimia Farma.
Erick pun menjamin, sama sekali tak ada akses dan kewenangan bagi karyawan tersebut untuk melakukan penggalangan dana CSR melalui dana perusahaan Kimia Farma. “BUMN memiliki sistem verifikasi agar memastikan tidak ada dana TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) yang digunakan untuk aksi terorisme,” ujarnya.
Sementara, untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme ke tubuh BUMN, Erick mengungkapkan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya, salah satunya melalui kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan beberapa organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
“Setiap langkah BUMN untuk membangun Indonesia. Kami tidak menoleransi terorisme. Kami terus memperkuat proses internal untuk pencegahan dan penangangan radikalisme di lingkungan BUMN, termasuk bekerjasama dengan BNPT, NU, dan Muhammadiyah,” kata Erick.
Mantan bos Inter Milan itu juga berpesan kepada masyarakat yang mengetahui informasi adanya oknum BUMN yang terpapar paham terorisme atau radikalisme untuk segera melaporkannya. “Jika Anda mengetahui ada oknum BUMN yang terpapar paham radikalisme atau terorisme, segera laporkan,” kata Erick. (CA)
Comments