Headline

GeNose Mulai Diterapkan di Bandara

0

Kerjha — Layanan alat deteksi Covid-19 GeNose C-19 mulai diterapkan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulon Progo an Bandara Juanda Surabaya (SUB), Kamis, 1 April 2021. Selain itu, Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Bandara Husein Sastranegara Bandung, juga mulai menerapkan layanan serupa.

Penerapan ini sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor: SE 26 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara dalam Masa Pandemi Covid-19.

Kendati begitu, calon penumpang pesawat di bandara tersebut diimbau tidak mengandalkan layanan GeNose C-19 sebagai salah satu syarat penerbangan, karena masih terbatasnya kapasitas pemeriksaan. Selain itu, calon penumpang yang berencana menggunakan layanan GeNose C-19 di kedua bandara tersebut juga diharapkan dapat memerhatikan waktu operasional layanan, waktu kedatangan di bandara, serta prosedur layanan.

“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memberikan layanan kebandarudaraan terbaik pada masa adaptasi kebiasaan baru, terutama dalam memberikan tambahan layanan alat deteksi GeNose C-19 di bandara. Namun kami juga perlu menyampaikan bahwa kapasitas layanan GeNose C-19 pada tahap awal ini masih terbatas. Oleh karena itu, untuk menjaga ekspektasi calon penumpang dan menghindari penumpukan antrean di dua bandara itu, kami mengimbau calon penumpang untuk memperhatikan beberapa hal,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan, selain masih terbatasnya kapasitas pemeriksaan mesin GeNose C-19 setiap jamnya, para penumpang  diharapkan tetap menghindari penumpukan antrean. Calon penumpang yang akan menggunakan layanan GeNose di bandara dianjurkan dapat tiba di bandara 3-4 jam sebelum waktu keberangkatan.

Adapun harga layanan GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulon Progo dan Bandara Juanda Surabaya (SUB) ditetapkan sebesar Rp 40 ribu. Sebagai informasi, kapasitas pemeriksaan satu mesin GeNose C-19 yaitu dapat melakukan sebanyak 10-12 pemeriksaan kantung udara yang berisi hembusan napas dalam satu jam dan membutuhkan waktu istirahat satu jam setelah mesin bekerja delapan jam.

Waktu operasional layanan GeNose C-19 di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yaitu pukul 04.00-19.00, di mana disediakan lima mesin GeNose C-19 sehingga kapasitas pemeriksaan tiap jamnya sebanyak 50 pemeriksaan atau 700 pemeriksaan selama 14 jam waktu operasional (satu jam digunakan untuk waktu istirahat mesin). Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Internasional Yogyakarta per harinya sebanyak 1.800-an penumpang.

Sementara itu, waktu operasional layanan GeNose C-19 di Bandara Juanda Surabaya yaitu pukul 11.00-19.00, di mana di bandara ini disediakan 10 mesin. Dengan demikian kapasitas pemeriksaan tiap jamnya sekitar 100 pemeriksaan kantung udara atau 800 pemeriksaan selama delapan jam waktu operasional. Sedangkan rata-rata trafik keberangkatan di Bandara Juanda per harinya sekitar 6.000 penumpang per hari.

Berdasarkan keterbatasan ini, maka calon penumpang diimbau tidak hanya mengandalkan layanan tes Covid-19 GeNose C-19, tapi juga tetap bisa menggunakan layanan tes Swab Antigen dan PCR untuk menghindari penumpukan antrean.

“Kami berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi penumpukan antrean layanan GeNose C-19 di bandara. Kami mengerahkan sejumlah petugas khusus di lapangan yang merupakan gabungan petugas dari penyedia layanan Farmalab, Angkasa Pura Supports sebagai mitra penyedia layanan, dan petugas bandara. Petugas akan mengidentifikasi potensi terjadinya penumpukan,” kata Faik.

Ditambahkannya, ketika teridentifikasi potensi penumpukan, maka petugas akan langsung mengarahkan calon penumpang yang awalnya ingin menggunakan layanan GeNose ke layanan Antigen atau PCR. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *