Headline

Gurita Sulawesi Selatan Laris Manis di Pasar Dunia

0

Kerjha — BUMN Klaster Pangan melakukan ekspor perdana gurita steam (ready to eat) dan gurita whole frozen dengan volume 132 ton atau sebanyak enam kontainer 40 feet ke Amerika Serikat (AS) melalui PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus.

Pelepasan ekspor dilakukan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Perinus Sigit Muhartono, serta Kepala Dinas Perikanan Pemprov Sulawesi Selatan Irsan Hapid, Sabtu (25/9) di Makassar. Ekspor perdana gurita ke Negeri Paman Sam ini menjadi awal yang baik untuk membuka peluang ekspor komoditas perikanan lainnya ke negara tersebut.

Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi menyebutkan, ekspor di sektor perikanan merupakan salah satu penyumbang devisa negara. Oleh karenanya perikanan menjadi salah satu lini bisnis BUMN Klaster Pangan yang sangat strategis.

“Untuk itu, kami terus melakukan optimalisasi serta mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki, salah satunya mengoptimalisasi potensi gurita di Sulawesi Selatan yang cukup besar, di mana gurita menjadi salah satu produk unggulan yang banyak diekspor dari Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data statistik, produksi perikanan Provinsi Sulawesi Selatan pada 2020 tercatat sebesar 4.102.319 ton, yang terdiri dari perikanan budidaya sebesar 3.713.111 ton dan perikanan tangkap sebesar 389.208 ton. Komoditas hasil tangkapan di laut yang menjadi primadona selain tuna, adalah gurita yang tergolong cukup laris diserap pasar dunia.

Produksi gurita Sulawesi Selatan pada 2020, misalnya, mencapai sebesar 529 ton dan pada semester I-2021 produksi gurita sebesar 240 ton. Ekspor gurita pada 2020 sebesar 2,151 ton dengan nilai sebesar USD 10,7 juta dengan negara tujuan terbesar yaitu Amerika Serikat sebesar 811 ton, Italia sebesar 294 ton dan Jepang 235 ton.

Sementara sampai dengan Juli 2021, ekspor gurita sebesar 2.170 ton dengan nilai USD 10,1 juta dengan negara tujuan terbesar Amerika mencapai 986 ton.

Menurut Arief, ekspor ini sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir, yakni demi membangun ketahanan pangan, terutama di industri perikanan Indonesia. Perusahaan-perusahaan BUMN, ungkap dia, diminta mampu memberikan dukungan maksimal agar para nelayan naik kelas, serta dukungan distribusi hasil tangkapan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.

“Sejalan dengan arahan Menteri Erick untuk bantu nelayan naik kelas, BUMN Klaster Pangan sektor perikanan mewujudkannya dengan terus menyerap hasil tangkapan nelayan dan mendistribusikan hingga ke Amerika Serikat maupun negara lainnya,” jelas Arief.

Ekspor perdana gurita ini, lanjut Arief, semakin menambah daftar negara tujuan dan jenis produk perikanan yang telah diekspor Perinus. Untuk meningkatkan ketersediaan dan menjaga keberlanjutan, Perinus terus memperkuat perannya sebagai offtake hasil tangkapan nelayan, selain untuk memastikan stok, hal tersebut juga dalam rangka membantu nelayan naik kelas dan memiliki kepastian pasar.

Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Persero) Sigit Muhartono mengatakan, ekspor perdana ke Amerika Serikat dilakukan dengan PO tahap awal sebanyak 132 ton atau dengan nilai sekitar Rp13 miliar. Sebelumnya, Perinus juga telah melakukan ekspor produk gurita steam dan whole frozen ke Jepang.

“Sebelumnya, kami juga baru melepas ekspor perdana ke Tiongkok untuk produk ikan kaca piring sebanyak 12 ton. Dalam waktu dekat, Perinus juga akan melakukan ekspor perdana ke Tiongkok untuk produk ikan layur beku sebanyak 25 ton, dan ke Philipina untuk produk ikan marlin,” ungkapnya.

Dengan bertambahnya aktivitas ekspor yang dilakukan perusahaan tidak terlepas dari kesiapan sarana dan prasarana produksi yang mendukung, di antaranya berupa air blast frezer (ABF) kapasitas 119 ton per hari dan cold storage kapasitas 3.837 ton. “Untuk mendukung aktivitas ekspor produk perikanan yang semakin masif, kami terus melakukan penguatan sarana produksi. Hal tersebut untuk memastikan produk yang dipasarkan memiliki kualitas yang baik,” tutur Sigit.

Menurutnya, aktivitas ekspor yang terus digenjot ini diharapkan akan berkontribusi bagi peningkatan pendapatan daerah serta turut memperkuat sektor perikanan nasional, di samping juga terus berkontribusi membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan sebagai mitra strategis perusahaan. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *