Headline

Indonesia Punya 3.757 BLK Komunitas

0

Kerjha — Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menyelesaikan pembangunan 3.757 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas pada periode 2017-2022. Jumlah tersebut menyusul dengan diresmikannya 846 BLK Komunitas 2022 oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin di Yayasan Ponpes Manhalul Ma`arif Darek, Lombok Tengah, Jum’at, (10/2) lalu.

Wapres Amin mengatakan, pemerintah terus mengupayakan berbagai strategi untuk memastikan sumber daya manusia Indonesia memiliki kualitas dan kapabilitas untuk beradaptasi dengan segala perubahan dan disrupsi yang mengikutinya, salah satunya melalui eksistensi BLK Komunitas.

“Perluasan pendirian BLK Komunitas hingga menjangkau ke seluruh pelosok Tanah Air, tentu akan memudahkan kelompok usia angkatan kerja dalam mengakses pelatihan kerja. Selain untuk menekan angka pengangguran, penguatan dan perluasan pelatihan vokasi melalui BLK Komunitas diharapkan mampu menciptakan pekerja terampil sekaligus berdaya saing,” ungkapnya.

Lebih lanjut Wapres berharap, ke depan perluasan BLK Komunitas dapat memperhatikan beberapa hal.

Pertama, capaian jumlah BLK Komunitas yang terbangun saat ini, tidak hanya terus ditingkatkan, tetapi juga diikuti baik oleh kuantitas, maupun kualitas alumnus BLK Komunitas, sehingga mampu berkompetisi di pasar dunia kerja domestik juga luar negeri.

Kedua, Kementerian Ketenagakerjaan harus mengarahkan program pembangunan BLK Komunitas di daerah-daerah yang menjadi titik kemiskinan ekstrem. Keberadaan BLK Komunitas hendaknya menjadi saluran dalam upaya reskilling dan upskilling sumber daya manusia Indonesia. Utamanya di wilayah yang betul-betul membutuhkan. Selain itu eksistensi BLK harus mampu melahirkan tenaga kerja bermutu yang dapat berkontribusi mengungkit perekonomian lokal, hingga pada akhirnya mempercepat tercapainya distribusi kesejahteraan.

Ketiga, harus dipastikan bahwa program-program pelatihan selaras dengan kebutuhan dan potensi daerah setempat. Wapres mendengar, hingga 2022, telah dikembangkan program pelatihan vokasi di BLK Komunitas menjadi 24 kejuruan.

“Untuk itu, saya minta kejuruan pelatihan yang dikembangkan agar tidak hanya disesuaikan dengan kondisi terkini dan kebutuhan pasar kerja lokal atau link and match dengan industri sekitar, tetapi juga diciptakan sedemikian rupa untuk mendorong minat masyarakat berwirausaha,” jelas Wapres Amin.

Keempat, pemerintah daerah harus konsisten mendukung keberadaan, sekaligus keberlanjutan dari BLK Komunitas di daerahnya masing-masing. Lebih jauh, BLK Komunitas juga diharapkan bisa berkembang menjadi lembaga pelatihan yang kredibel dan mandiri, serta menjadi rujukan masyarakat pencari kerja guna meningkatkan kompetensi mereka.

Kelima, khususnya kepada para santri yang pesantrennya telah memiliki BLK Komunitas, ia meminta sarana dan prasarana yang telah tersedia agar dapat dioptimalkan pemanfaatannya.

“Sebagaimana kerap saya sampaikan dalam berbagai kesempatan, penciptaan sumber daya unggul dicirikan oleh dua faktor esensial yang sifatnya saling melengkapi, yaitu pemahaman atas ilmu agama, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kecakapan akan keduanya akan berperan dalam menentukan kemajuan bangsa,” tutur Wapres Amin. (EDA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *