Indonesia Usung Akses Penuh Ketenagakerjaan bagi Penyandang Disabilitas di G20

Kerjha — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebutkan, Kemnaker memiliki perhatian yang besar terhadap isu ketenagakerjaan, terutama bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan akses penuh di sektor ketenagakerjaan.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong adanya pelatihan vokasi yang menjadi alternatif untuk mendapatkan sertifikasi yang terkompetensi.

“Ini juga menjadi pilihan bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan standar yang layak dengan cara sertifikasi kompetensi,” ucap Menaker Ida Fauziyah di Jakarta, Rabu (26/1).

Lebih lanjut Ida mengemukakan, terkait keketuaan G20 sektor ketenagakerjaan, Kemnaker memperioritaskan ketenagakerjaan yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Hal itu, harus menjadi perhatian bagi negara maju dan negara berkembang untuk menjadikan sektor ketenagakerjaan yang inklusif itu menjadi isu ketenagakerjaan.

“Kita ingin menjadi tolok ukur bagi negara-negara lain bahwa isu inklusif bagi penyandang disabilitas adalah isu prioritas. Ini akan akseleratif kalau kita angkat di pertemuan G20,” ujar Ida.

Ditambahkan Ida, pihaknya sudah dan sedang melakukan diseminasi percepatan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Ketenagakerjaan, di seluruh provinsi dengan memberikan perhatian kepada pemerintah daerah.

“Ini yang harus kita bangun perhatiannya dari pemerintah daerah, bukan hanya program ULD tapi juga program ketenagakerjaan lainnya yang didukung oleh pemerintah usat,” imbuhnya.

Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KDN), Dante Rigmalia menambahkan, tantangan besar yang dihadapi KND adalah membangun komunikasi dengan pemerintah ousat dan daerah.

“Jalur komunikasi ini harus tetap berada pada jalur tugas KND, sebagai lembaga pengawasan dari pemerintah pusat dan daerah dalam hal penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas,” ucap Dante. (TUT)