Headline

Ini Lumbung Pangan Baru di Sumatera Utara

0

Kerjha ― Tak cuma di Kalimantan dan di Jawa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyiapkan kawasan lumbung pangan (food estate) baru di Sumatera. Kemarin, perkembangan pembangunan kawasan yang terletak di Desa Ria-Ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, itu ia tinjau secara langsung.

Pengembangan kawasan lumbung pangan di Sumatera Utara mencakup lahan dengan luas keseluruhan mencapai 30.000 hektare. Melalui lumbung pangan ini, ketahanan pangan nasional, optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan pembukaan peluang usaha secara lebih efisien, akan diwujudkan.

“Sudah dua kali saya ke Kalimantan Tengah. Di sana akan dibangun food estate khusus untuk padi dan singkong. Di sini (Sumatera Utara) ada luas lahan 60.000 hektare, dan yang akan digunakan food estate adalah seluas 30.000 hektare,” ujar Jokowi.

Lumbung pangan ini nantinya akan tersebar di sejumlah kabupaten di Sumatera Utara, yakni Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Sebagai langkah awal pengembangan, di Humbang Hasundutan akan terlebih dahulu dibangun sebuah kawasan hortikultura yang akan menempati lahan seluas 215 hektare. Komoditas yang akan diproduksi di lahan tersebut di antaranya adalah bawang merah, bawang putih, serta kentang dengan segala produk turunan dan olahannya.

Dalam kunjungannya itu, Jokowi juga tampak meninjau penanaman bibit komoditas hortikultura yang telah disiapkan.

“Insyaallah nanti, ini sudah mulai (tanam), akan kita lihat hasilnya kira-kira 2 sampai 2,5 bulan ke depan. Akan kita lihat nanti,” tuturnya.

Dalam proyek pengembangan lumbung pangan baru, baik di Kalimantan Tengah maupun di Sumatera Utara, Jokowi ingin agar dijalankan dengan proses bisnis terintegrasi. Dari situ kemudian akan disempurnakan dan dapat menjadi contoh bagi pengembangan lumbung pangan serupa di provinsi-provinsi lainnya.

Pengolahan lahan di lokasi pengembangan 215 hektare lahan tersebut akan melibatkan setidaknya tujuh kelompok tani yang menaungi 169 petani di Desa Ria-Ria.

Korporasi petani memang akan menjadi basis dari pengembangan kawasan lumbung pangan baru di sejumlah wilayah. Nantinya, pengembangan kawasan itu akan dilakukan secara terintegrasi mencakup proses pertanian, perkebunan, atau peternakan dengan mekanisasi pertanian dan melakukan hilirisasi pascapanen untuk menghasilkan produk-produk olahan yang akan meningkatkan nilai tambah. (ZUL)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *