Headline

Jokowi Blusukan Cek Ketersediaan Minyak Goreng

0

Kerjha — Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi blusukan, mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan di Yogyakarta, Minggu (13/3).

Di sebuah minimarket yang berada di Pasar Kembang, Yogyakarta , ia berjalan menuju tempat minyak goreng. Namun ketika itu, tidak ada stok minyak goreng. “Sejak kapan tidak ada?” tanya Jokowi.

“Baru tadi pagi Pak,” jawab penjaga minimarket.

Presiden pun menanyakan harga jual minyak goreng tersebut. “Kalau yang dua literan itu Rp 28.000, tapi kalau yang satu liter itu Rp 14.000,” jawab penjaga minimarket.

Tak hanya menanyakan harga, Jokowi juga menanyakan pengiriman minyak goreng tersebut. “Tapi datang lagi kapan?” tanyanya lagi.

“Enggak mesti, Pak,” jawab penjaga toko tersebut.

Selain mengunjungi toko swalayan, Jokowi juga mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di pedagang yang berada di Pasar Beringharjo dan Pasar Sentul Yogyakarta. Di kedua pasar tersebut, ia menemukan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 14.000 per liter hingga Rp 20.000 per liter.

Namun, tingginya harga minyak goreng juga tidak menjamin ketersediaan adanya stok. “Barang ada, tapi mahal ya,” ucap Jokowi mengomentari tingginya harga minyak goreng.

“Ada tapi lambat Pak, nanti kalau sudah habis lama lagi,” kata pedagang.

Masalah lainnya adalah tidak adanya jadwal yang pasti tentang pengiriman minyak goreng ke para pedagang maupun toko swalayan. Jokowi pun tidak mendengar jawaban yang pasti kapan minyak goreng akan dikirim. Hampir semua pedagang menjawab tidak tahu kapan akan ada pengiriman berikutnya.

“Ya gak mesti Pak, bisa tiga hari sekali,” ucap salah satu pedagang yang ditemui Jokowi.

Terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam keterangan persnya di Balikpapan menyebutkan pengecekan langsung yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan suatu kelaziman ketika berada di daerah, termasuk soal minyak goreng.

“Pada prinsipnya Bapak Presiden dalam setiap kunjungan ke daerah, beliau pasti juga melakukan sidak untuk melihat persoalan yang menyangkut minyak goreng dan beliau sangat memahami persoalan ini,” ujar Pramono.

Lebih jauh, Pramono menjelaskan Presiden Jokowi akan segera memutuskan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat terkait minyak goreng tersebut. Kepala Negara juga akan mengadakan rapat bersama jajarannya selepas acara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Hal ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama, sehingga dengan demikian direncanakan setelah kembali dari acara IKN ini, Presiden akan mengadakan rapat intern untuk segera memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini,” jelasnya.

Selain itu, Pramono juga menyebutkan pemerintah akan meminta para produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk memprioritaskan kebutuhan di dalam negeri.

“Dilihat dari total produksi (CPO) kita yang hampir 50 juta kan hampir 26-28 juta itu diekspor, sehingga dengan demikian bagian untuk ekspor itu harus diprioritaskan untuk kepentingan dalam negeri. Maka harus diminta kepada produsen untuk lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat kita pada saat ini, walaupun harga di luar tinggi sekali,” tegas Pramono Anung. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *