Headline

Jokowi Minta Percepat Belanja APBD untuk Gerakkan Ekonomi Daerah

0

Kerjha ― Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta supaya APBD segera dibelanjakan untuk menggerakkan ekonomi daerah yang terdampak pandemi.

Percepatan ini penting dilakukan, terlebih sejumlah parameter pemulihan ekonomi telah menunjukkan hasil menggembirakan. Dengan kondisi tersebut, Jokowi pun optimistis target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,5 hingga 5,5 persen dapat tercapai di tahun ini.

“Kenapa kita optimistis? Karena sudah kelihatan sekarang pabrik, industri, atau manufaktur sudah bergerak. Itu tercermin di dalam purchasing manager index yang sebelum pandemi berada di angka 51 sekarang justru berada di atas kenormalan sebelum pandemi, yaitu di angka 53,2,” kata
Jokowi saat memberikan arahan secara virtual kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/4).

Hal serupa diperoleh dari tingkat konsumsi listrik baik industri, rumah tangga, maupun pemerintahan, juga kenaikan terhadap impor barang modal yang diperlukan untuk menggerakkan sektor industri hingga sebesar 33,7 persen setelah sebelumnya mencatat nilai negatif.

Demikian pula dengan kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen dari sebelumnya 84,9 dan kini telah berada di angka 93 serta Indeks Penjualan Ritel yang juga meningkat pada Maret lalu.

“Artinya ada demand di situ, ada permintaan di situ, ada belanja di situ, ada konsumsi. Kelihatan di Indeks Penjualan Ritel,” tuturnya.

Oleh sebab itu, untuk menjaga momentum positif tersebut, Jokowi mengingatkan kepala daerah untuk menyegerakan belanja APBD, khususnya belanja modal. Ia mencermati, per akhir Maret lalu, belanja modal baru terealisasi sebesar 5,3 persen. Padahal, perputaran uang yang dihasilkan melalui belanja modal tersebut akan sangat menentukan pertumbuhan ekonomi.

“Jadi transfer dari pusat ke daerah itu tidak dibelanjakan, tapi ditaruh di bank. Ini yang menyebabkan nanti mengerem laju pertumbuhan ekonomi. Akhir Maret saya lihat di perbankan daerah ada Rp 182 triliun. Tidak segera dibelanjakan,” ucapnya.

Selain itu, bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi ini juga harus segera disalurkan. Konsumsi masyarakat melalui sejumlah bantuan tersebut, selain dapat membantu masyarakat, nantinya juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Yang saya lihat per April kemarin yang sudah tersalurkan baru 32 persen. Masih kecil sekali, baru Rp 1,5 triliun. Angka-angka seperti ini selalu saya ikuti sehingga saya ingatkan kembali. Ini penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” katanya. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *