Headline

Jokowi Minta Program Vaksinasi di Daerah Dipercepat

0

Kerjha — Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau pelaksanaan program vaksinasi untuk masyarakat di beberapa daerah secara virtual, hari ini.

Melalui konferensi video di Istana Bogor, Jokowi pun berdialog langsung dengan sejumlah peserta vaksinasi yang tersebar di 17 provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Papua, Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Barat.

Dalam arahannya, ia pun meminta seluruh kabupaten/kota dan provinsi tersebut berkonsentrasi untuk melakukan suntikan vaksinasi kedua dan ketiga atau booster yang masih di bawah 60 persen.

Menurut Jokowi, hal ini bertujuan agar peyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air dapat terkendali. “Saya ingin mendorong seluruh kabupaten/kota dan provinsi ini konsentrasi di suntikan yang kedua, dan juga suntikan yang ketiga atau booster. Karena dosis kedua dan dosis ketiga ini saya lihat masih banyak yang masih di bawah 60 persen, masih rendah, dan agar didahulukan yang lansia,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga berdialog langsung dengan sejumlah perwakilan di daerah yang melakukan vaksinasi secara serentak.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, capaian vaksinasi di Provinsi Kalimantan Selatan per 18 Februari 2022 sudah mencapai 86 persen untuk dosis pertama, 49 persen untuk dosis kedua, dan 3 persen untuk dosis penguat. Presiden pun meminta agar percepatan vaksinasi dosis kedua dan penguat di provinsi tersebut terus dilakukan dengan melibatkan banyak pihak.

“Dibantu oleh Pangdam, Kapolda, Kabin, saya ingin agar dosis keduanya ini didorong. Kemudian yang untuk dosis ketiga untuk dosis penguat atau booster yang masih 3 persen agar dikonsentrasikan di tempat-tempat yang interaksinya tinggi,” tuturnya.

Jokowi juga mengapresiasi capaian vaksinasi di Provinsi Papua dan Maluku dengan kondisi geografis yang dinilai tidak mudah. Dia pun mengimbau agar percepatan vaksinasi dapat difokuskan ke daerah dengan interaksi tinggi.

“Saya sangat memahami geografis wilayah yang medannya sangat berat di Papua utamanya yang di pegunungan. Oleh sebab itu, saya titip untuk kabupaten dan kota yang interaksinya tinggi itu lebih difokuskan di sana saja,” ucapnya.

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *