Headline

Jokowi Optimistis Ekspor Mobil via Patimban Tembus 180 Ribu Unit

0

Kerjha — Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor kendaraan di kawasan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Selasa (8/3). Dalam keterangannya, ia mengaku optimismis kehadiran Pelabuhan Patimban akan makin meningkatkan ekspor kendaraan ke berbagai negara.

“Melihat progres tiga bulan ini kelihatannya bisa naik menjadi 180 ribu mobil untuk ekspor ke Filipina, ke Brunei, ke Jepang, dan juga ke Vietnam,” ujarnya.

Pelabuhan yang sudah aktif beroperasi sejak Desember 2021 tersebut telah melepas ekspor kendaraan sebanyak 24 ribu unit dalam keadaan lengkap. Ia menyebut kegiatan ekspor tersebut akan terus berkembang ke negara lainnya.

“Ini saya kira awal, nanti akan dikembangkan ke negara-negara yang lain. Sehingga satu bulan kurang lebih dari sini akan bisa diekspor 15 ribu mobil,” tuturnya.

Jokowi juga mengapresiasi jumlah ekspor kendaraan di Pelabuhan Patimban yang dinilai tinggi. Dia berharap keberadaan pelabuhan tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Ini akan sangat bagus, artinya industri kita meskipun pandemi tetap bergerak terus, meskipun pandemi kita juga tetap ekspor terus dan kita harapkan ini akan ikut memberikan sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita,” lanjutnya.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, Indonesia memiliki pasar domestik dan kemampuan manufaktur yang baik sehingga dapat menarik para investor.

“Pasti investor, apakah itu Jepang dan negara-negara yang lain pasti berorientasi pada negara yang punya kekuatan domestik dan juga keahlian yang baik, sehingga pada saat nanti ekspor juga punya kapabilitas,” ujar Menhub.

Selain itu, Budi mengatakan pemerintah juga menyiapkan Pelabuhan Priok dan Patimban sebagai satu hub besar untuk kegiatan ekspor. Untuk Pelabuhan Patimban, pemerintah menargetkan kapasitas layanan di tahap terakhir mencapai 14 juta TEUs atau lebih di tahun 2027.

“Seperti kita ketahui, Priok itu 7 juta TEUs. Di sini nanti ultimatenya di tahun 2027 berarti paling tidak bisa 14 juta TEUs, mungkin lebih,” lanjutnya.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, dan Bupati Subang Ruhimat. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *